SARMUD ITU SAYA RAIH DARI MENARIK BECA
Catatan : Imran Nasution
POSJAKUT - Setelah 9 tahun menarik becak dayung di kota Salak, Padangsidenpuan, Sumatera Utara, akhirnya saya berhasil meraih titel Sarjana Muda, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Padangsidempuan. Sekarang ganti nama Universitas Islam Negeri (UIN).
Seusai sidang munaqosah, untuk mempertahankan skripsi dengan judul "Integrasi Dakwah Dengan Pendidikan", saya foto bersama dengan mahasiswa yang setingkat dengan saya. Persis di belakang saya berambut kribo, Syamsuddin Hasibuan.
Ia pernah menjadi Kepala Sekolah di SMA Panglima Besar Sudirman, Cijantung Jakarta Timur. Sejak itu sampai sekarang tak pernah lagi ketemu dengannya.
Mungkin bagi sebagian orang, titel Sarjana Muda atau Sarmud (BA), tak ada artinya. Apalagi sekarang masih muda-muda sudah banyak lulus S3, bahkan profesor.
Baca Juga: Ratusan Emak-emak Ikut Hadir Deklarasi Relawan Anies Baswedan Bekasi Raya
Tapi bagi saya itu sangat berarti. Sebab, untuk mendapat titel Sarmud aku telah berjuang membiayai sekolahku dengan menarik becak dayung.
Saya sudah menarik beca sejak saya meninggalkan kampung tempat kelahiranku Pagaranbira Jae.
Artikel Rekomendasi