TAUSYIAH : Idul Adha Harus Ikut Siapa? (2)
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
POSJAKUT - Perlu diketahui bahwa hilal bukanlah sekedar fenomena alam yang terlihat di langit. Namun hilal adalah sesuatu yang telah masyhur di tengah-tengah manusia, artinya semua orang mengetahuinya.
Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan, "Hilal asalnya bermakna kata zuhur (artinya: nampak) dan rof'ush shout (meninggikan suara)".
[Artinya yang namanya hilal adalah sesuatu yang tersebar dan diketahui oleh orang banyak].
"Jika hilal hanyalah nampak di langit saja dan tidak nampak di muka bumi (artinya, diketahui orang banyak), maka semacam itu sama sekali tidak dikenai hukum baik secara lahir maupun batin".
Baca Juga: TAUSIYAH : Bahaya Durhaka kepada Orang Tua
"Akar kata dari hilal sendiri adalah dari perbuatan manusia. Tidak disebut hilal kecuali jika ditampakkan".
"Sehingga jika hanya satu atau dua orang saja yang mengetahuinya lantas mereka tidak mengabarkan pada yang lainnya, maka tidak disebut hilal".
Artikel Rekomendasi