TAUSYIAH : Keutamaan Sholat Sunnah 2 Raka'at Sebelum Subuh (2)

- 30 Juni 2022, 07:00 WIB
ILUSTRASI : Sholat jamaah di rumah
ILUSTRASI : Sholat jamaah di rumah /Foto : Nur Aliem Halvaima - POSJAKUT /

TAUSYIAH : Keutamaan Sholat Sunnah 2 Raka'at Sebelum Subuh (2)

POSJAKUT - Sampai saat ini, tidak semua dari kita berniat membantu seseorang. Misalnya membantu anak yatim.

Padahal kita juga mengetahui, bahwa siapa yang membantu membangun masjid karena Allah, akan dibangunkan sebuah rumah di surga.

Begitu juga kita tidak tergerak untuk membantu ibu tunggal dan anak yatimnya, dan tidak berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang shalat sepanjang malam tanpa tidur.

Kita mengetahui, bahwa orang yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an, baginya sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan di lipatgandakan sepuluh kali.

Baca Juga: TAUSIYAH : Bahaya Durhaka kepada Orang Tua

Tetapi sayang, kita tidak pernah meluangkan waktu membaca Al-Qur'an dalam jadwal harian kita.

Kita mengetahui, bahwa Haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni dosa-dosanya sehingga kembali suci seperti saat dilahirkan oleh ibunya. 

Tetapi sayang, kita tidak bersemangat untuk melaksanakan Haji, padahal kita mampu melaksanakannya.

Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yang paling mulia adalah yang paling banyak Sholat Malam.

Baca Juga: TAUSIYAH : Memberkahi Rezeki dan Panjang Umur

Bahwasanya Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya tidak pernah meremehkan Sholat Malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka. 

Tetapi sayang kita terlalu meremehkan sholat malam.

Kita mengetahui, bahwa hari Kiamat pasti terjadi, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan membangkitkan semua yang ada di dalam kubur. 

Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu.

Baca Juga: TAUSIYAH : Jalan Mudah Menuju ke Surga

Kita sering menyaksikan orang2 yang kita kenal dan kita sayangi meninggal mendahului kita. 

Tetapi sayang, kita selalu hanyut dengan senda gurau dan permainan seakan kita mendapat jaminan hidup selamanya.

Ya Allah Betapa bodohnya diri ini. Ketika semua amalan itu berlalu tanpa sedikitpun penyesalanku. Betapa tiada ber'artinya hidupku ini. 

Baca Juga: TAUSIYAH : Ketika Cahaya Al-Qur'an dan Cahaya Iman Bersatu

Aku menginginkan surga tapi aku tidak bersungguh sungguh untuk menggapainya. Usiaku berlalu begitu saja.

Maka 1000 tahun pun usiaku, akan tiada artinya bagiku jika surga itu hanya sekedar angan-angan belaka, tanpa adanya amalan yang nyata (selesai).***

WaLLAAHUa'lam.

(diolah dari TAUSYIAH Dra. Hj. Fatamorgana Djufrie Tambora, dosen Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar Sulawesi Selatan).

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini