TAUSIYAH : Nasihat Ulama dan Hadits Nabi tentang Masa

- 4 Februari 2022, 19:00 WIB
ILUSTRASI : Pak AR Fachruddin, ulama Muhammadiyah
ILUSTRASI : Pak AR Fachruddin, ulama Muhammadiyah /Nur Aliem Halvaima/Sketsa Atho' Khoironi / PWMU.co

TAUSIYAH POSJAKUT : Nasihat Ulama dan Hadits Nabi tentang Masa.

Nasihat Ulama:

"Kalau kau bertanya kepada seseorang yang menjelang berumur 60 tahun, apa rencanamu di umur 60 tahun nanti"

"Maka ia mungkin akan berkata: 'Masih lama itu, nanti saja dipikirkan".

"Tetapi ketika kau bertanya kepada seseorang yang berumur 60 tahun, apakah dia ingat apa saja yang dia lakukan di umur 20 tahunannya?".

Baca Juga: TAUSIYAH : Belajar Falsafah Kehidupan dari Sang Guru

"Ia mungkin sekali akan berkata: Ya, seakan baru saja aku berumur 20 tahun (dan sekarang sudah setua ini)".

Umur ini ternyata pendek, relatif, jangan sampai kita terjebak terperdaya untuk lalai dari banyak beramal sholih.

Dari Hadits Nabi Muhammad:

"Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya, yakni: (1) nikmat kesehatan, dan (2) waktu senggang (* HR. Bukhori).

(*) Artinya, di saat-saat sehat dan waktu senggang/luang, orang berkemungkinan menggunakannya untuk melakukan perbuatan yang sia-sia dan terlarang.

Baca Juga: TAUSIYAH : Sujud Sajadah Adalah Salah Satu Bentuk Berislam Secara Kaffah

"Memohonlah kepada Allah kesehatan (keselamatan). Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan (keselamatan). (HR. 'Ibnu Maja)."

"Yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba dari kenikmatan-kenikmatan Allah kelak pada Hari Kiamat ialah ucapan;

'Bukankah telah Kami berikan kesehatan pada tubuhmu dan Kami berikan air minum yang sejuk'. (HR. Tirmidzi).

"Anak Adam berkata: Hartaku … hartaku".

Baca Juga: TAUSIYAH : Antara Anjing Cerdas dan yang Dungu

"Nabi (shollallohu 'alaihi wa sallam) bersabda, 'Adakah hartamu, hai anak Adam kecuali yang telah kamu belanjakan untuk makan atau membeli sandang lalu kumal, atau sedekahkan lalu kamu tinggalkan". (HR. Muslim).

"Orang yang paling dirundung penyesalan pada Hari Kiamat ialah orang yang memperoleh harta dari sumber yang tidak halal lalu menyebabkannya masuk Neraka". (HR. Bukhori).

"Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di Hari Kiamat dari sisi Rabb-Nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yakni): ".

Baca Juga: TAUSIYAH : Kalau Dijilat Anjing, Begini Cara Mencucinya!

(1) tentang umurnya untuk apa ia habiskan,

(2) tentang masa mudanya (masa sehatnya) untuk apa ia gunakan,

(3) tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan

(4) dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan, serta

(5) apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya. (HR. at-Tirmidzi dan ath-Thabran).

Baca Juga: TAUSYIAH : Larangan Bercampur Antara Pria dan Wanita

"Tidak ada sesuatu yang dialami anak Adam dari apa yang diciptakan Allaah, yang lebih berat daripada kematian. Baginya kematian lebih ringan daripada apa yang akan dialaminya sesudahnya". (HR. Ahmad).

"Sesungguhnya jika Allah Ta’aala menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka dia dikaryakanNya."

"Para Sahabat Nabi lalu bertanya tentang sabda Nabi (shollallohu 'alaihi  wa sallam) tersebut, Bagaimana maksud dari dikaryakanNya itu, yaa Rosululloh?".

Baca Juga: TAUSYIAH : Ayam Berkokok Karena Melihat Malaikat

"Nabi - shollallohu 'alaihi wa sallam - menjawab, DiberikanNya taufiq untuk beramal sholih sebelum wafatnya". (Mashabih As-sunah).

"Amalan-amalan yang paling disukai Allaah adalah yang lestari (langgeng atau berkesinambungan, istiqomah) meskipun sedikit". (HR. Bukhori).***

Semoga insyaa Allaah bermanfaat. - Catatan ATM (Abu Taqi Mayestino).

(diolah dari TAUSYIAH Dra. Hj. Fatamorgana Djufrie Tambora, dosen Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar Sulawesi Selatan).

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini