POSJAKUT -- Sebanyak 9 dari 10 anak di Indonesia masih mengalami kekurangan akses edukasi dan nutrisi yang memadai. Adanya pandemi Covid-19 semakin mempersulit akses tersebut.
Akses yang terbatas terhadap kuota internet dan perangkat digital yang memadai juga menghambat siswa untuk belajar daring.
Hanya kurang dari 15% siswa pedesaan yang memiliki komputer untuk belajar. Tidak beda jauh dengan pelajar yang tinggal di perkotaan. Ternyata, hanya ada 25% yang mempunyai komputer untuk belajar dari rumah.
Baca juga: 3.437 Mahasiswa Menerima Bantuan Beasiswa Dari Baznas DKI Jakarta. Wagub Riza Patria Serahkan 20,6 M
Banyak pula siswa yang berbagi ponsel pintar dengan saudara atau orang tua. Mereka juga bergantung pada temannya untuk mengerjakan tugas sekolah.
Dari sisi akses nutrisi, dampak pandemi telah mengakibatkan adanya peningkatan kurangnya akses nutrisi untuk anak.
Mereka pun berisiko lebih tinggi untuk mengalami kekurangan gizi yang dapat menghambat kemampuannya untuk tumbuh secara optimal.
Baca juga: 8 Instruksi Mendagri, Sekolah Tidak Libur Selama Natal dan Tahun Baru
Karena itu, di tahun 2021 ini, sebagai upaya untuk mendukung akses kemajuan anak Indonesia, SGM Eksplor melakukan rangkaian inisiatif kolaboratif melalui gerakan sosial #AyoTunjukTangan.
Artikel Rekomendasi