Di Acara Wisuda Sarjana, Prof Dr Sahya Anggara Dorong STAI Attaqwa Bekasi Buka Program Pasca Sarjana

25 Oktober 2022, 19:30 WIB
Alumni STAI Attaqwa Bekasi yang 1.800-an orang merupakan modal program pasca sarjana tidak akan kekurangan mahasiswa /MAI/POSJAKUT

 

POSJAKUT – Wakil Kordinator Bidang Kemahasiswaan, Sarpras dan Kerjasama Antarlembaga Kopertais Wilayah II Jawa Barat, Prof. Dr. Sahya Anggara, M.Si menegaskan saat ini pihak Kemenag punya program membina perguruan tinggi yang mau berubah saja.

Menurut Prof Sahya, dari 140-an Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) yang bernaung di bawah Kopertais II Jawa Barat banyak yang tidak memenuhi syarat peringkat (TMSP) atau akreditasi Kopertais Wilayah II. 

Kepada perguruan tinggi yang TMSP dan tidak mau berubah atau merasa puas dengan yang ada saat ini Kopertais tidak akan memberi pembinaan lagi bahkan kalau perlu diambil alih oleh Kopertais.

Baca Juga: Rektor UIN Bandung Prof Mahmud: Kalau Mau Maju STAI Attaqwa Bekasi Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman

“Karena itu komitmen dari pimpinan atau pengelola perguruan tinggi terkait penguatan mutu dan kualitas ini sangat penting,” tegas Prof Sahya pada acara Sidang Senat Terbuka dan Wisuda Sarjana XXII Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Attaqwa Bekasi Selasa 25 Oktober 2022. 

Sahya Anggara berpesan kepada seluruh pimpinan PTKIS jangan sampai mengabaikan dan tidak peduli terhadap penguatan mutu dan kualitas lembaga yang dia pimpin sebagaimana tema wisuda STAI Attaqwa Bekasi ‘Atajdiid Almustammir’ (perubahan berkelanjutan). 

STAI Attaqwa Bekasi kata Prof Sahya, termasuk sedikit dari PTKIS di bawah naungan Kopertais II yang mau berubah. Dan dia berharap wisuda yang diadakan ini merupakan wisuda terakhir dalam rangka menyongsong STAI menjadi Institut Agama Islam.

Baca Juga: Dari Workshop Zakat STAI Attaqwa, Faisal Qosim; Zakat Merupakan Rukun Islam Paling Diabaikan Umat

Doktor, Bidang Administrasi Publik dari Universitas Padjadjaran Bandung ini mengatakan, perubahan yang terjadi di STAI Attaqwa Bekasi saat ini seharusnya masih bisa didorong lebih cepat.

“Ibarat mobil lari 80 km/jam STAI Attaqwa Bekasi saat ini bisa di digas lagi sampai 100-120 km/jam dan tetap selamat. Karena semua persyaratan STAI Attaqwa untuk naik kelas sudah terpenuhi,” tutur penulis bukus Sistem Politik Indonesia 2013 itu.

Dikatakan, dari jumlah prodi, jumlah alumnus, aset, juga 170-an lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Attaqwa merupakan modal sosial yang handal untuk STAI naik menjadi Universitas Attaqwa KH Noer Alie sekalipun.

Baca Juga: STAI Attaqwa Kampus Pahlawan Nasional Sebar Mahasiswa KKN di 10 Desa Kabupaten Bekasi   

Bukan itu saja, Prof Sahya juga mendorong STAI Attaqwa saat ini segera membuka program pasca sarjana, karena program inilah ke depan yang dapat memberikan subsidi silang pada sebuah perguruan tinggi

Alumni STAI Attaqwa yang 1.800-an orang ini kata Sahya merupakan modal program pasca sarjana tidak akan kekurangan mahasiswa. 

Sebelumnya, Ketua STAI Attaqwa Bekasi Dr M Abid Marzuki M.Ed mengatakan tradisi perubahan di lingkungan Attaqwa sudah terjadi sejak lama sekali. Saat almaghfurlah KH Noer Alie pulang dari Makah 1940 perubahan sudah berlangsung.

 Baca Juga: 120 Calon Wisudawan STAI Attawa Ikuti Bimbingan Karier, Irfan Mas’ud: Ini 3 Komponen Kebutuhan Masa Depan

KH Noer Alie mengawali mengajar di pesantren dengan 12 murid, mengirim sejumlah santrinya untuk belajar ke pesantren di Jawa Timur, seperti Ponpes Gontor dan Lasem. Beliau juga mengirim putra putarinya untuk belajar ke Perguruan Muhammadiyah di Jogyakarta.

Sekembalinya belajar dari Jawa Timur dan Yogyakarta, pesantren yang dulunya dikelola secara tradisonal, berubah menjadi pesantres dengan sistem pendidikan madrasah yang modern.

Dulu kata Abid Marzuli, 90 persen guru-guru MI di lingkungan Attaqwa hanya lulusan pesantren. Setelah Attaqwa mendirikan STAI sampai saat ini 100 persen guru-guru MI di lingkungan Attaqwa sudah berpendidikan S1 dan S2.

Baca Juga: Kemendikbudristek Alokasikan Rp1 Triliun Dana Pendamping Kampus Merdeka

“Ini semua mengindikasikan adanya perubahan yang berkelanjutan di lingkungan Attaqwa,” katanya.

Ketua Panitia Pelaksana Wisuda STAI 2022 Abdul Salam, MM, menjelskan acara Wisida XXII digelar di Aula KH Noer Alie Islamic Centre Bekasi.

Hadir dalam kesempatan tersebut Prof Dr Sahya Anggara dari Kopertais II, Abdushomad, M.Ed, Ph. D Kepala Seksi Pengembangan Profesi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Subdirektorat Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama. 

Selain itu hadir Wikanda Darmawujaya, mantan Bupati Bekasi yang juga Ketua Dewan Pembina  Yayasan Nurul Islam Islamic Centre Bekasi, para wisudwan dan juga para orang tua wisudawan. ***

Editor: Ramli Amin

Sumber: POSJAKUT

Tags

Terkini

Terpopuler