1,4 Juta Peserta Ikuti Vaksinasi Serentak, Kaporli, Menkes dan Kepala BNPB Tinjau Langsung di Depok

- 3 Februari 2022, 18:30 WIB
Sebanyak 1,4 juta warga di seluruh Indonesia mengikuti vaksinasi serentak, dan 2500 diantaranya warga Kota Depok yang mengikuti vaksin lanjutan (booster), Kamis 3 Februari 2022.
Sebanyak 1,4 juta warga di seluruh Indonesia mengikuti vaksinasi serentak, dan 2500 diantaranya warga Kota Depok yang mengikuti vaksin lanjutan (booster), Kamis 3 Februari 2022. /BNPB


POSJAKUT – Sedikitnya ada 1,4 juta warga mengikuti vaksinasi di seluruh Indonesia, 2500 diantaranya warga Kota Depok untuk vaksinasi ketiga atau lanjutan (booster).

Khusus kegiatan di Kota Depok sendiri yang diikuti 2500 peserta untuk vaksinasi lanjutan atau booster yang di pusatkan di sebuah hotel bintang di Kota Depok, Jawa Barat.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Suharyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi lanjutan (booster) serentak, Kamis 3 Februari 2022.

Baca Juga: Animo Masyarakat Lakukan Vaksin Booster di Makodim 0503 Jakarta Barat Cukup Tinggi Sehari Rata-rata 300 Orang

“Saya ingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang berusia lansia. Satu-satunya yang bisa kita lakukan untuk menghadapi varian ini adalah dengan mengikuti vaksinasi. Jadi silakan ikuti vaksin booster,” kata Kapolri Listyo.

Dia berharap akan lebih banyak yang mengikuti vaksinasi lanjutan, khususnya kaum lansia sehingga kekebalan kelompok masyarakat dapat lebih ditingkatkan guna menghadapi adanya ancaman varian baru Omicron yang juga melanda negara-negara lain di dunia.
 
Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin mengatakan gelombang varian Omicron tidak lebih buruk dari varian Delta. Tingkat fatalitas dan jumlah yang dirawat di rumah sakit pun lebih rendah.

Budi mengatakan 60 persen orang yang masuk rumah sakit dengan kondisi berat adalah mereka yang belum divaksin. Oleh sebab itu, vaksinasi lanjutan menurut dia menjadi langkah yang tepat untuk mereduksi peningkatan angka kasus.

“Kita tidak usah panik. Tidak udah khawatir. Karena tingkat hospitalisasi dan fatalitynya lebih rendah dari varian delta. Kalau tanpa gejala dan saturasi masih di atas 95 persen rawat saja di rumah,” jelas Budi Sadikin.

Program vaksinasi lanjutan menurut Ketua Satgas Letjen TNI Suharyanto merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengendalikan laju peningkatan COVID-19 di Tanah Air.

Selain vaksinasi, pemerintah sebelumnya juga telah menyiapkan beberapa program termasuk rencana kontijensi lainnya guna menekan angka peningkatan kasus COVID-19.

Baca Juga: Presiden: PTM Terbatas 50 Persen Bagi Daerah PPKM Level 2 Berlaku Mulai 3 Februari

Misalnya, kata Suharyanto, membuka tower Wisma Atlet Pademangan untuk karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), pembukaan Bandara Juanda di Surabaya dan Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali sebagai pintu masuk udara.

Di samping itu, Satgas Penanganan COVID-19 juga akan mengaktifkan kembali Rusun Nagrak dan Rusun Daan Mogot sebagai tempat isolasi terpusat apabila terjadi lonjakan kasus.

Ketua Satgas juga meminta segenap unsur komponen baik yang di pusat maupun di daerah serta masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan.

Suharyanto meminta TNI dan Polri untuk membantu penegakan prokes sebagai bagian dari pencegahan COVID-19.

“Kami siapkan tempat isolasi di Wisma Atlet dengan kapasitas 8 ribu tempat tidur. Kita menyiapkan lagi 2 ribu tempat tidur di  Wisma Atlet Pademangan,” jelas Suharyanto.

Baca Juga: Jakarta International Stadium Segera Gelar IYC Tapi Pemerintah Larang Suporter Nonton Langsung, Kenapa?

“Kami juga membuka Bandara Juanda dan Bandara Bali, agar tidak terjadi penumpukan penumpang di Jakarta,” ungkap mantan Pangdam V Brawijaya itu.***

Editor: Mulya Achdami


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini