Network
POSJAKUT - Tudingan kalau sebagian besar korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur mulutnya berbau alkohol, kini berbuntut panjang.
Pasalnya, usai Arema berlaga dengan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang dan menelan ratusan korban jiwa, disebut-sebut ada kesaksian negati dari wanita mengaku penjual Dawet di sekitar stadion.
Seperti diberitakan POSJAKUT dan sejumlah media, sempat heboh menyusul diwarnai tudingan, salah satunya dari seorang wanita yang mengaku sebagai penjual Dawet tersebat lewat beredarnya voice note di grup WhatsApp (WA).
Baca Juga: Tragedi Sepakbola Kanjuruhan, Beredar Rekaman Suara Wanita Tuding Korban Kerusuhan Berbau Alkohol
Di rekaman suara wanita itu, menyebutkan bahwa mayat yang bergelimpangan di sekitar pintu 3 Stadion Kanjuruhan berbau alkohol.
"Yang meninggal itu banyak yang berbau alkohol," kata Suprapti, nama wanita yang menyebut dirinya sebagai penjual dawet.
Menurut penelusuran Aremania, wanita yang mengaku kerap berjualan di pintu 3 Stadion Kanjuruhan itu semula mencurigakan bagi mereka.
Baca Juga: TGIPF Terus Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Stadion-stadion Akan Diaudit
Kecurigaan itu muncul, setelah hasil penelusuran Aremania tidak menemukan penjual Dawet seperti disebutkan wanita tersebut.
Dari akun Twitter yang ditelusuri Aremania, sosok wanita itu bernama Suprapti Fauzi yang ternyata berprofesi sebagai wakil ketua DPD dari Fraksi Partai solidaritas Indonesia PSI Kota Malang.
Diberitakan juga oleh sejumlah media, bahwa Suprapti Fauzi mendatangi salah rumah satu keluarga korban yang tewas dari tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang.
Baca Juga: Direktur LIB Absen, Polisi Periksa Lagi Lima Tersangka Tragedi Kanjuruhan
Suprapti dikabarkan meminta maaf sambil menangis. Di dalam video liputan media, terlihat Suprapti duduk menghadap seorang wanita.
Sementara di belakangnya, terlihat ada dua orang wanita yang sedang mengabadikan dengan kamera handphone.
"Ini tidak ada settingan apa-apa, saya sengaja datang minta maaf," kata Suprapti, sambil menangis seperti terlihat dalam video liputan media itu.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Tim Investigasi Polri Usut Perusakan di Luar Stadion
Keluarga korban yang menerima permintaan maaf Suprapti itu, terlihat menerima tanpa berkomentar.
Namun belum jelas, Apakah kasus penyebaran informasi palsu tersebut akan berlanjut ke jalur hukum atau tidak? ***
Artikel Rekomendasi