Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Sebut MotoGP Mandalika Dongkrak Daya Tarik Indonesia, Marc Marquez Cinta Lombok
Tak hanya itu, museum ini bakan beda dengan Museum of Underwater Art, di Great Barrier Reef Australia, Museo Subacuatico de Arte (MUSA) Cancun Cancun Underwater Museu di Meksiko, Underwater Military Museum Aqaba di Yordania dan Underwater Museum of Art di Amerika Serikat.
Yang unik, Museum Bawah Laut di Tidore ini akan berisi Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) sebagai jejak sejarah pada Ekspedisi Menjelajahi Bumi yang Pertama (Circumnavigation of the Earth) di Pantai Rum yang tenggelam abad ke-16.
Terdapat puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16 ini, itu sudah diangkat ke daratan tahun 1990an.
Namun guci-guci tersebut kurang mendapat atensi dari wisatawan, terlebih disimpan begitu saja di gudang milik Pemkab Halmahera Tengah.
Guci-guci ini bisa saja dikembalikan ke dasar laut (release) di tempat temuan semula, yaitu situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Tongowai.
Jika demikian, maka guci-guci ini akan menjadi obyek wisata selam yang unik dan menarik.
Tentu saja menarik, karena tidak ditemukan di lokasi penyelaman lainnya di dunia.
“Berbeda dengan Museum Bawah Laut BMKT Parthenon of Underwater Museum di Yunani yang berisi puluhan wadah anggur dari keramik sebagai situs bangkai Kapal Peristera yang berasal dari abad ke-5 SM, maka Museum Bawah Laut Tidore akan berisi puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16," ujar akademisi UI dan pakar Daya Saing Daerah Rachma Fitriati.
Artikel Rekomendasi