POSJAKUT - Jembatan penghubung dari Kelurahan Ranoiapo, Uwuran Satu menuju ke Kelurahan Lewet, Bitung, Ranomea dan Pondang, lenyap akibat longsor ke laut atau abrasi pantai.
Demikian dikabarkan dari Sulawesi Utara, pasca bencana abrasi yang menerjang Pantai Boulevard Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu 15 Juni 2022 silam.
Tak hanya itu, puluhan bangunan rumah warga dan lainnya juga ikut amblas dan hanyut ditelan air laut.
Bahkan kejadian ini menyebabkan ratusan warga mengungsi karena takut kembali ke tempat tinggal mereka.
Sekedar diketahui, sebanyak 133 kepala keluarga dengan 585 jiwa masih bertahan di 2 posko pengungsian hingga Minggu 19 Juni 2022.
"Iya terpaksalah begini nasib. Kami rela direlokasi ke tempat lain yang lebih jauh, asal aman dari ancaman abrasi," kata Meyske, salah seorang pengungsi.
Saat ini pengungsi masih bertahan di dua titik. Para korban bencana ini di antaranya menempati lokasi yang dianggap aman dari bencana abrasi.
Hasil pantauan Bakamla RI Zona Maritim Tengah, terdapat sejumlah fasiltas umum yang rusak berat mulai dari jalan raya, jembatan yang menghubungkan kelurahan Bitung dan Umuran Satu yang berada di pesisir Pantai Amurang mengalami amblas.
Artikel Rekomendasi