POSJAKUT - Sejumlah ahli dan peneliti meminta pemerintah Inggris menunjau kembali izin peredaran rokok vave dan rokok elektrik merek Puffbar, yang sebelumnya pernah mereka uji.
Sementara itu, para peneliti di California mengatakan rokok elektrik populer dapat 'memicu kerusakan berbahaya pada otak dan jantung'.
Dia menyebutkan vaping sama buruknya dengan rokok untuk mengurangi fungsi pembuluh darah.
Baca Juga: 95 Persen Rokok Elektrik Lebih Berbahaya dari Produk Tembakau
Dikutip POSJAKUT dari laman cdn.dnaindia.com, Kamis 19 Mei 2022, menyebutkan dari 25 e-liquid isi ulang yang mereka periksa, 24 memiliki WS-3.
Bahan pendingin sintetis ini tidak hanya ditemukan pada produk jenis mentol dan mint, tetapi juga hadir dalam buah, permen, dan banyak rasa manis lainnya yang populer dan menarik pengguna vape yang lebih muda.
Hal ini, kata peneliti dan pakar kesehatan, karena kedua bahan kimia tersebut secara khusus dapat digunakan sebagai bahan tambahan makanan, tetapi tidak aman untuk dihirup.
Para peneliti menambahkan produsen 'seakan meunutup mata' ketika menambahkan bahan kimia tersebut ke dalam produk mereka.
Peneliti medis lain sebelumnya juga telah memperingatkan bahaya rokok elektrik.
Artikel Rekomendasi