Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM), Awalnya Acara Silaturrahim Perantau Asal Sulsel yang Pulang Mudik

- 14 Mei 2022, 09:57 WIB
Ustadz Maulana beri tausyiah di acara Pertemuan Saudara Bugis Makassar (PSBM) di Hotel Claro Kota Makassar, Sabtu 14 Mei 2022
Ustadz Maulana beri tausyiah di acara Pertemuan Saudara Bugis Makassar (PSBM) di Hotel Claro Kota Makassar, Sabtu 14 Mei 2022 /Nur Aliem Halvaima /Foto : Andi Roesman Rola / Posjakut /

POSJAKUT - Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) di Kota Makassar, Sulsel,13-15 Mei 2022, awalnya digagas oleh Muhammad Jusuf Kalla (JK), mantan Wapres era SBY dan Jokowi periode pertama.

"Waktu itu Pak JK masih menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagan dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan," kata Fiam Mustamin.

Perjalanan kegiatan rutin tahunan PSBM ini, juga diulas Fiam Mustamin di Pinisi.co.id, media online resmi BPP KKSS edisi Kamis 12 Mei 2022.

"Saudagar Bugis Makassar Mempertemukan Gagasan Monumental yang Memberi Kehormatan dan Kemuliaan," tulis Fiam.

Baca Juga: Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) Digelar di 'Kota Daeng' 13-15 Mei, Dibuka Mantan Wapres Jusuf Kalla

Selengkapnya, seperti dikutip POSJAKUT berikut ini. Semoga bermanfaat.

TIDAK terasa sudah 29 tahun sejak digelarnya awal Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) tahun 1993.

Pertemuan itu digagas oleh Muhammad Jusuf Kalla (JK) , Ketua Umum Kadinda Sulsel.

JK ketika itu melihat pentingnya potensi saudagar/passompe yang berdiam di luar daerah Sulawesi Selatan yang memiliki satu perikatan silaturahmi pada saat Lebaran puasa.

Sebelum itu, warga perantau pulang ke kampung masing-masing ke daerah/ kampung kelahiran, orangtua dan leluhurnya. Mereka yang datang terutama untuk ziarah kubur usai Lebaran. Terkadang mereka datang dan pulang hanya sehari, jarang yang menginap beberapa hari.

Baca Juga: Ketum DMI Jusuf Kalla, Terima Bantuan Wakaf 2000 Al-Qur'an dari BPP KKSS Melalui Muchlis Patahna

Atau mereka yang datang khusus untuk shalat Ied di kampung bila kedua orangtuanya masih ada.

JK Hadir Mempersatukan

Berterima kasih kepada JK (Daeng Ucu) yang mencetuskan gagasan itu sebagai inisiator, kemudian direspon oleh Pemerintah Provinsi sebagai tuan rumah dan KKSS sebagai organiser dengan warganya yang tersebar ke seluruh Nusantara dan mancanegara.

Pada awalnya PSBM dijadwalkan pertemuan tahunan. Lalu bergeser menjadi dua tahunan sejak reformasi.

PSBM awalnya, tidak dibebani secara fisik untuk berinvestasi membangun daerah kampung halaman. Lebih ditekankan terciptanya hubungan silaturahmi antarwarga dari satu daerah dengan daerah lain ataupun dengan saudaranya di kampung untuk melakukan sinergi dengan peluang usaha masing-masing.

Baca Juga: Kuliah Zoom BPP KKSS, Imam Shamsi Ali: Ramadhan Adalah Bulan Restorasi Keimanan

Sinergi itulah yang kemudian melahirkan adanya gagasan inovatif dan kreatif antara lain pembinaan kader Sumber Daya Manusia dengan membangun Sekolah Menengah Unggulan di Malino.

Sekian tahun kemudian kita juga perlu tahu seberapa banyak alumni sekolah tersebut telah terserap dalam pembangun bangsa dan daerah khususnya.

Demikian dengan pengembangan kawasan ekonomi Tanjung Bunga, apa-apa saja yang telah diciptakan di area yang prestise dan ikon kota Makassar saat ini.

Makassar Kota Dunia (World City)

APA saja prasyarat dikategorikan menjadi kota dunia. Bandar/pelabuhan Makassar begitu penting kedudukannya dalam arus perdagangan rempah dan hasil bumi di Eropa dan Asia pada abad ke 15 dan 16. Di era prakemerdekaan, Makassar dikenal dengan kota niaga dan budaya.

Baca Juga: Ketua IWSS, Yeane Cicilia Abidin: Wanita Perantau Sulsel Harus Ikut Berkontribusi dalam Pembagunan Kota Bekasi

Bagaimana wujudnya saat ini. Antara lain itulah spirit yang sedang dibangun dengan PSBM ini. Ciptakan Stadion olahraga dan gedung kesenian internasional.

Seusia PSBM, saya telah menuliskan obsesi impian ini. Tidak berkebihan bila di forum PSBM 2022 ini dicetuskan cita-cita untuk membangun stadion olahraga berkelas yang menjadi kebanggaan masyarakat Sulsel dan warga KKSS.

Sembari tetap merawat kelestarian stadion Mattoangin yang legendaris bersejarah bagi masyarakat pencinta sepakbola di Makassar khususnya.

Dengan adanya stadion berkelas seperti itu, kita dapat menikmati laga sepakbola kelas dunia dan ini memacu kesebelasan tuan rumah menjadi sparing tanding.

Baca Juga: Puasa Ramadhan di Amerika, Begini Cerita Saleh Mude, Mahasiswa Asal Indonesia

Impian kedua, terbangunnya sebuah gedung kesenian untuk pagelaran musik konser dan teater opera.

Menjadi panggung lahirnya karya-karya seni pertunjukan dan pameran berkelas yang dapat dinikmati para masyarakat pencinta seni. ***

(Fiam Mustamin, Legolego Ciliwung 11 Mei 2022).

 

 

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini