POSJAKUT – Berbagai kalangan ramai-ramai menolak usulan Ketua Umum Partai Kebangkitn Bangsa (PKB) yang ingin penundaan Pemilu 2024 satu sampai dua tahun. Kali ini Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Indonesia Arya Fernandes juga menyampaikan penolakan tersebut.
Menurut Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes usulan beberapa pimpinan partai politik yang ingin menunda Pemilu 2024 harus ditolak oleh masyarakat karena itu tidak masuk akal dan tidak demokratis.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS itu menegaskan, Pemilu harus tetap digelar sesuai jadwal karena itu merupakan amanat konstitusi yang menghendaki adanya pembatasan masa jabatan dan kekuasaan presiden.
Baca Juga: Sejumlah Taman dan Ruang Terbuka Hijau di Jakarta Selatan Kembali Dibuka untuk Masyarakat Umum
CSIS atau Centre for Strategic and International Studies yang didirikan 1971 itu adalah lembaga think thank yang fokus pada perekonomian, politik dan perubahan sosial, dan hubungan internasional.
Dikutip dari Antara Ahad 27 Februri 2024, Arya Fernandes menyebut dalam sistem presidensial ada doktrin pembatasan kekuasaan. Tujuannya, memberi kemungkinan ada regenerasi politik, kemudian ada sirkulasi kepemimpinan.
Dan yang lebih penting dari itu jelas Fernandes adalah agar pejabat eksekutif tidak membuat kebijakan yang tidak demokratis.
Artikel Rekomendasi