POSJAKUT - Jeritan warga Desa Wadas Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, seolah hanya teriakan di tengah gurun pasir. Tak bergaung. Rencana pertambangan batuan Andesit tetap berjalan.
"Jangan hancurkan tanah nenek moyang kami dengan pertambangan batuan Andesit. Kami sudah bahagia dengan kondisi seperri sekarang ini. Kembalikan desa kami Wadas," teriakpertambangan batuan Andesit warga Desa Wadas diwakili Koalisi Gempadewa.
Koalisi ini menyebut diri dengan nama Gempadewa. Singkatan dari Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), menolak rencana pertambangan batuan Andesit.
Mereka memulai petisi pertambangan batuan Andesitn ini awalnya disampaikan pertama kali kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kader dari Partai PDI Perjuangan.
Protes dari petisi menolak rencana pertambangan batuan Andesit ini, beralasan kalau sebagian besar wilayah desa Wadas akan dikeruk habis dan akan dijadikan lokasi tambang batuan andesit untuk memasok material Bendungan Bener.
Baca Juga: Kekerasan Aparat di Desa Wadas, Anwar Abbas Mengecam, Gus Mus Colek Presiden Jokowi
"Sejumlah 28 titik sumber mata air kami akan rusak. Kami akan kehilangan mata pencaharian. Lahan pertanian kami akan rusak," kata mereka dari Koalisi Gempadewa.
Desa Wadas, menurut mereka, akan makin rentan kena longsor. Alasannya setelah membaca Perda Kabupaten Purworejo.
Artikel Rekomendasi