Menteri Bintang: Perempuan Harus Didukung untuk Menjadi Pemimpin

- 1 Januari 2022, 10:30 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga minta pelaku pemerkosaan anak usia 14 yang juga dijual sebagai PSK untuk dihukum seberat-beratnya
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga minta pelaku pemerkosaan anak usia 14 yang juga dijual sebagai PSK untuk dihukum seberat-beratnya /Tety Polmasari/Kemen PPPA

Juga meningkatnya peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Tidak ada anak yang bekerja dan tidak ada anak yang menikah di bawah usia 18 tahun.

“Meskipun jaman telah berubah, tantangan dan hambatan yang kita lalui juga beragam, tetapi satu hal yang tidak berubah  perempuan Indonesia adalah pejuang yang tangguh,” pesan Menteri Bintang.

Akademi Paradigta Indonesia yang diinisiasi Yayasan PEKKA (Pendiri Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) masuk ke dalam agenda DRPPA.

Diikuti 563 peserta perempuan dari 20 Kabupaten dan 10 Provinsi mendapatkan ruang untuk mengembangkan potensi untuk menjadi pemimpin.

Pendiri Yayasan PEKKA, Nani Zulminarni menyampaikan, dalam menghadapi dan merespon tantangan yang dihadapi saat ini dibutuhkan gerakan yang mengakar.

Tentu saja melibatkan setiap orang untuk membuat perubahan, baik itu laki-laki dan perempuan, serta anak-anak.

Dapat dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga, komunitas dan masyarakat untuk saling berkolaborasi.

"Ini upaya untuk mendukung kemajuan bangsa yang inklusif dan dapat dinikmati oleh kelompok rentan yakni perempun, disabilitas dan masyarakat dengan strata ekonomi rendah," katanya.

Akademi Paradigta Indonesia mengembangkan inisiatif pendidikan kepemimpinan perempuan, training aksi berbasis komunitas.

Dilakukan secara reguler di tingkat kecamatan dan kabupaten, serta diikuti oleh perempuan utusan dari desa dan kelurahan.

Halaman:

Editor: Tety Polmasari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini