Tepat Seminggu Upaya Pencarian, Tim Gabungan Temukan 45 Korban Jiwa yang Hilang Erupsi Semeru

- 11 Desember 2021, 01:55 WIB
Dapur umum yang disiapkan Kementrian Sosial bagi pengungsi erupsi Gunung Semeru
Dapur umum yang disiapkan Kementrian Sosial bagi pengungsi erupsi Gunung Semeru /Dok Humas Kemensos/

POSJAKUT – Tepat satu minggu upaya pencarian korban dampak erupsi Gunung Semeru akhirnya tim gabungan menemukan total 45 korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia. Sementara, jumlah 6.573 pengungsi.

Jumlah tersebut bertambah dari yang sebelumnya 43 orang, setelah pada hari Jumat, 10 Desember 2021, tim kembali menemukan dua korban di wilayah Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Hari ini ada tambahan dua orang lagi dari Kamar Kajang, sehingga total korban meninggal adalah 45 jiwa," ujar Kolonel Inf Irwan Subekti selaku Dansatgas Penanggulangan Dampak APG Gunung Semeru dari Posko Tanggap Darurat Kecamatan Pasirian, Jumat 10 Desember 2021.

Baca Juga: Kasus Pemerkosaan Santriwati, Kemen PPPA: Terdakwa Dapat Dihukum Kebiri

Sementara itu, jumlah orang hilang yang sampai saat ini dilaporkan ada 9 orang, 19 orang luka berat dan 19 lainnya luka ringan. Adapun sebanyak 19 orang yang luka ringan ini juga memiliki luka atau penyakit lain di luar luka bakar akibat awan panas guguran Gunung Semeru.

"Untuk orang hilang sampai dengan saat ini tercatat adalah 9 orang, 19 luka berat kemudian 19 luka ringan yang diikuti dengan penyakit yang lainnya di luar luka bakar," jelas Kol Inf. Subekti.

Dansatgas juga mencatat hingga hari ini jumlah orang yang mengungsi ada sebanyak 6.573 pengungsi yang tersebar di 124 titik pengungsian. Adapun menurut Dansatgas, sebanyak 124 titik pengungsian itu terbagi sebanyak 24 titik di lokasi pengungsian terpusat dan sisanya yakni 102 titik merupakan pengungsian mandiri maupun di lokasi kerabat para warga terdampak.

 

"Sampai dengan saat ini tercatat 126 titik pengungsian. Dengan rincian 24 titik pengungsian yang terpusat dan 102 titik pengungsian yang mandiri. Artinya adalah di tempat-tempat yang tidak kita siapkan, namun di tempat-tempat saudaranya maupun tetangganya," ujar Subekti.

Halaman:

Editor: Mulya Achdami


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x