Diungkapkan Warga ke Presiden, 'Kiamat' Semeru Seperti Tiba-Tiba, Ternyata Erupsinya Lebih Besar

- 7 Desember 2021, 21:03 WIB
Pressiden Jokowi, Selasa 7 Desember 2021 berdialog, mendengarkan curhat dan keluhan warga korban terdampak erupsi Semeru, di tenda penampungan desa Sumberwuluh Lumajang.
Pressiden Jokowi, Selasa 7 Desember 2021 berdialog, mendengarkan curhat dan keluhan warga korban terdampak erupsi Semeru, di tenda penampungan desa Sumberwuluh Lumajang. /Setkab.go.id/

POSJAKUT –  Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Semeru bercerita kepada Presiden Joko Widodo tentang “kiamat” yang mereka rasakan yang datangnya tiba-tiba.

“Enggak sampai satu menit itu Pak, langsung gelap,” begitu disampaikan seorang warga kepada Presiden Joko Widodo yang Selasa siang, 7 Desember 2021, sebagaimana dikutip dari laman Setkab.go.id

Sebelumnya ada pemberitahuan memang, 25 getarannya katanya dari pusat pemantauan,” ujar seorang warga kepada Presiden yang meninjau langsung posko pengungsian di Lapangan Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jatim.

-Baca Juga: BEM UI Serahkan Kajian Soal Kerukunan Umat Beragama ke Menteri Agama, Belum Diketahui Seperti Apa Konsepnya

Kepada Presiden, para warga bercerita tentang kejadian erupsi dan bagaimana kondisi mereka saat ini.

Seorang warga dari Dusun Kamar Kajang bercerita bahwa sebelum kejadian mereka telah mendapatkan peringatan dari pos pemantauan melalui telepon genggam mereka.

Namun mereka tidak menyangka jika erupsi Sabtu sore, 4 Desember 2021 itu ternyata lebih besar dari yang mereka perkirakan.

“Ada pemberitahuan, di HP sudah ada. Cuma dikira kecil Pak, dikira banjir kecil. 25 getarannya kecil biasanya. Nanti ada susulan yang lebih besar biasanya. Kalau pos pantau selalu siaga,” ungkapnya.

“Paniknya itu cuma panik abu, abunya itu loh Pak, kan gelap. Posisi jam 3 sore itu kejadian abu vulkanik. Hujan abu dulu, gelap, disusul lahar dingin,” timpal seorang warga lainnya.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini