Sejarah Panjang Letusan Semeru, Gunung Api Aktif dan Penyebab Letusan yang Berkaitan dengan Hujan

- 5 Desember 2021, 07:59 WIB
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kan.Lumajang, Jatim, Sabtu 4 Desember pukul 15.20 WIB.
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kan.Lumajang, Jatim, Sabtu 4 Desember pukul 15.20 WIB. /BDPB/

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, berdasarkan pengamatan petugas pos pengamatan Gunung Semeru di Dusun Poncokusumo, guguran awan panas Gunung Semeru mulai teramati pada pukul 14.47 WIB.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eko Budi Lelono, mengungkap penyebab Gunung Semeru meletus.

Menurutnya, penyebab Gunung Semeru meletus berkaitan dengan tingginya curah hujan di sekitar kawasan itu dalam beberapa hari terakhir.

-Baca Juga: 300 KK Kocar Kacir Mengungsi Hindari Erupsi Guguran Awan Panas Semeru

"Sehingga menyebabkan runtuhnya bibir lava dan memicu adanya erupsi atau ada guguran awan panas," sebutnya dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara 4 Desember 2021.

Ditambah lagi, sepanjang bulan November hingga awal Desember 2021, catatan kegempaan relatif rendah.

Tidak pula ditemukan aktivitas suplai magma dan material yang mengalami peningkatan signifikan sepanjang kurun waktu tersebut.

"Aktivitas Gunung Semeru ini sebetulnya tidak ada aktivitas yang berlebihan dari kegempaan yang memperlihatkan adanya suplai magma. Relatif biasa saja, seperti bulan-bulan sebelumnya," katanya.

Kabar teranyar, terdapat satu korban jiwa akibat letusan Gunung Semeru. Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar.

Selain itu, masih ada 10 orang yang belum bisa dievakuasi lantaran sulitnya medan di sekitarnya.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah