Demo Serentak Tolak Kenaikan Harga BBM dan 7 Tuntutan Mahasiswa, Jumat Siang

30 September 2022, 10:35 WIB
Demo serentak tolak kenaikan harga BBM kembali digelar disetai penyampaian 7 Tuntutan mahasiswa, Jumat Siang 30 September 2022. Foto: Rekaman Demo Menolak harga BBM beberapa waktulalu diibu kota./pikiran-rakyat /pikiran-rakyat.com/


POSJAKUT --  Demo serentak  Mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah kembali digelar di Jakarta, Jumat 30 September 2022, menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali digelar,  disertai 7 tuntutan mahasiswa

Koordinator Bidang Sosial Politik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki menuturkan, aksi unras kali ini akan dihadiri BEM Universitas Padjadjaran (Unpad) dan BEM Universitas Gadjah Mada (UGM).

"BEM UI, BEM Kema Unpad, BEM KM UGM, BEM SI Kerakyatan dan berbagai elemen lain akan melaksanakan aksi nasional bertajuk puncak pengkhianatan rezim," terang Melki dalam siaran persnya, Jumat 30 September 2022.

-Baca Juga: Demo 1209 Teriakkan Pemerintah Bohong, Bosman Koreksi Angka Subsidi BBM 502 Triliun

Melki melanjutkan, aksi itu tidak hanya menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM saja, namun juga turut menyuarakan soal korupsi kolusi dan nepotisme hingga pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu.

Adapun peserta aksi unjuk rasa akan berkumpul terlebih dahulu di kawasan IRTI Monas, Jakarta Pusat. Lalu, berlanjut ke Patung Kuda.

Sementara informasi lain menyebut, massa akan berkumpul mulai sekitar pukul 14.00.

BEM UI melalui instagram@bemui_official, yang dilihat POSJAKUT 30 September 2022, menginstrodusir narasi yang mereka sebut dengan "PUNCAK PENGKHIANATAN REZIM: TUJUH TUNTUTAN MAHASISWA.":

- Problematika tanggung jawab pemimpin bangsa telah berujung pada pengkhianatan rezim.

- Pengalokasian APBN yang semrawut

- Penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu yang dikesampingkan.

-Baca Juga: Demo Sampai Malam, Petugas Minta Mahasiswa Tak Anarkis, Polisi Diimbau Tak Memprovokasi

- Praktik KKN yang semakin marak.

- Pendidikan yang masih tidak terjangkau.

- Pemilihan umum yang penuh konflik kepentingan.

- RKUHP yang mengembalikan masa kejayaan orde baru, dan

- RUU Masyarakat Adat dan PPRT yang tak kunjung dibahas.

BEM UI menyebut pemerintah yang semestinya mengedepankan kepentingan rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan justru mengutamakan kepentingan dan keuntungan personal pada kebijakan-kebijakannya, yang tecermin dari berbagai aspek.

Melihat hal tersebut, pemerintah sejatinya telah mempertontonkan kegagalannya dan keangkuhannya melalui tindakan pengkhianatannya.

Akhir September 2022 ini akan menjadi puncak masyarakat untuk menggaungkan bahwa rezim pemerintahan telah mengkhianati rakyatnya sendiri.

-Baca Juga: Demo di Solo Berhasil Memaksa Ketua DPRD Tandatangani Penolakan Harga BBM
Berbagai perlawanan yang sudah dilakukan oleh beragam elemen masyarakat kerap tidak menerima tanggapan berarti.

Oleh karena itu, masyarakat perlu menggencarkan nafas panjang dan mengakumulasikan amarah menjadi berlipat ganda hingga pemerintah benar-benar bertindak sebagaimana mestinya.***

 

 

 

 

 

Editor: Ramli Amin

Sumber: PMJNews & Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler