Jumpa Sandiaga, Ali Ibrahim Ungkap Bangun Museum Bawah Laut BMKT di Kota Tidore Kepulauan, Ini Penjelasannya

2 September 2022, 10:15 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno mendengarkan penjelasan soal rencana pembangunan Museum Bawah Laut BMKT oleh Walikota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim /Fenty

 

POSJAKUT – Ali Ibrahim sampaikan rencana Pemerintah Kota Tidore Kepulauan untuk membangun  Museum Bawah Laut BMKT pertama di Indonesia kepada Menparekraf Sandiaga Uno.

Walikota Tidore Kepulauan itu ungkapkan gagasan untuk bangun Museum Bawah Laut Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) sebagai spot wisata di wilayahnya.

Spot wisata Bahari Museum Bawah Laut BMKT ini diharapkan bisa dikenal di Indonesia dan mancanegara.

Di ajang Deep and Extreme Indonesia (DXI) ke-14 yang digelar di JCC Jakarta itu, Ali membeberkan gagasannya yaang didukung Menparekraf.

Baca Juga: Jelang Tayang 'Miracle In Cell No.7', Vino G Bastian dan Para Pemain Nangis Ingat Sesuatu, Waduh Apa Ya

“Ini momentum baik untuk mengenalkan wisata laut Kota Tidore Kepulauan dimana terdapat begitu banyak spot wisata dan peninggalan sejarah yang berada di bawah air,” kata Walikota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim, MH.

Untuk menghidupkan wisata selam yang terpuruk pasca Covid-19, Universitas Indonesia (UI) menyambut baik dukungan Menparekraf terhadap rencana pembangunan Museum Bawah Laut di Kota Tidore Kepulauan.

Ternyata, gagasan pembangunan Museum Bawah Laut BMKT ini juga mendapat dukungan dari Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia.

Disebutkan, Museum di Tidore ini berbeda dengan museum bawah laut yang sudah ada di Indonesia.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Sebut MotoGP Mandalika Dongkrak Daya Tarik Indonesia, Marc Marquez Cinta Lombok

Tak hanya itu, museum ini bakan beda dengan Museum of Underwater Art, di Great Barrier Reef Australia, Museo Subacuatico de Arte (MUSA) Cancun Cancun Underwater Museu di Meksiko, Underwater Military Museum Aqaba di Yordania dan Underwater Museum of Art di Amerika Serikat.

Yang unik, Museum Bawah Laut di Tidore ini akan berisi Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) sebagai jejak sejarah pada Ekspedisi Menjelajahi Bumi yang Pertama (Circumnavigation of the Earth) di Pantai Rum yang tenggelam abad ke-16.

Terdapat puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16 ini, itu sudah diangkat ke daratan tahun 1990an.

Namun guci-guci tersebut kurang mendapat atensi dari wisatawan, terlebih disimpan begitu saja di gudang milik Pemkab Halmahera Tengah.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Siapkan 4.000 Restoran Indonesia di Luar Negeri untuk Promosikan Wisata Tanah Air

Guci-guci ini bisa saja dikembalikan ke dasar laut (release) di tempat temuan semula, yaitu situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Tongowai.

Jika demikian, maka guci-guci ini akan menjadi obyek wisata selam yang unik dan menarik.

Tentu saja menarik, karena tidak ditemukan di lokasi penyelaman lainnya di dunia.

“Berbeda dengan Museum Bawah Laut BMKT Parthenon of Underwater Museum di Yunani yang berisi puluhan wadah anggur dari keramik sebagai situs bangkai Kapal Peristera yang berasal dari abad ke-5 SM, maka Museum Bawah Laut Tidore akan berisi puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16," ujar akademisi UI dan pakar Daya Saing Daerah Rachma Fitriati.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Generasi Z dan Milenial Isi 46 Juta Peluang Diera Metaverse

Pembangunan museum bawah laut ini bukti adanya  jejak sejarah peran penting Tidore sebagai Kosmopolis Rempah Nusantara.

Tidore juga jadi salah aatu titik sentral dalam jaringan pelayaran dan perdagangan internasional di Jalur Rempah dan Jalur Sutra Laut.

Yakni jalur penghubung Dunia Timur dan Barat, yang sangat berkontribusi besar bagi Sejarah Maritim Indonesia dan dunia.

Untuk mewujudkan museum ini, Ali pun meminta dukungan  Menparekraf.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Yakin Ajang Balap MotoGP Akan Bangkitkan Ekonomi Warga Mandalika NTB

“Mohon dukungan Pak Menteri, karena kami telah audiensi dengan Kepala Bakamla terkait pembangunan Museum Bawah Laut BMKT ini. Kabakamla berjanji untuk merealisasikan pembangunan Stasion Bakamla,” kata Ali.

Menjawab permintaan Ali, Menparekraf Sandiaga Uno menyambut baik serta mendukung terwujudnya wisata tersebut.

Sandiaga menyatakan akan meninjau lokasi yang nantinya dijadikan museum bawah laut itu.

Dalam kesempatan itu, Ali juga berharap pelaksanaan Sail Tidore 2022 dapat terlaksana setelah tertunda karena pandemi.

Menurutnya, Sail Tidore akan menjadi perhatian dunia sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kota Tidore Kepulauan, dan kota-kota penyangga lainnya.***

Editor: Fenty Ruchyat

Tags

Terkini

Terpopuler