Diskusikan Kendaraan Listrik, Luhut Binsar Panjaitan Adakan Pertemuan dengan CEO Tesla Elon Musk

27 April 2022, 19:00 WIB
Jadi Sorotan, Ternyata inilah Harga Kaos Oblong Elon Musk saat Bertemu Luhut /

POSJAKUT – Selasa, 26 April 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Pertemuan dilakukan untuk membahas kemungkinan raksasa mobil listrik Amerika itu mengambil bagian dalam industri nikel dan baterai listrik di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Luhut dan Musk bergabung dengan beberapa pengusaha terkemuka Indonesia, termasuk Anindya Bakrie, ketua dewan penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Keponakan Luhut, Pandu Sjahrir, direktur di penambang batu bara Toba Bara Sejahtera dan presiden komisaris perusahaan internet Sea Group Indonesia juga turut hadir dalam pertemuan itu bersama Dubes Indonesia Rosan Roeslani.

Baca Juga: Arus Lalu Lintas Tol Jakarta-Cikampek Rabu Dini Hari Terpantau Lancar

"Ini adalah hari yang baik bagi saya untuk bertemu Elon Musk di Austin, Texas," kata Pandu dalam sebuah posting Instagram, Selasa.

“Kami delegasi yang dipimpin Luhut Pandjaitan berbicara tentang kendaraan listrik, energi terbarukan, dan B20,” kata Pandu. Dia mengacu pada kelompok bisnis penjangkauan G20.

“Elon sangat antusias membahas Indonesia dan kemajuan industri nikel dan kendaraan listrik Indonesia. Semoga pertemuan ini dapat membawa lebih banyak investasi teknologi tinggi ke Indonesia, dan Indonesia dapat menjadi bagian penting dari rantai pasokan industri kendaraan listrik global,” ujarnya.

Negara ini ingin memanfaatkan cadangan nikelnya, yang terbesar secara global, untuk membangun industri manufaktur baterai mobil kelas dunia dan menempatkan dirinya sebagai pemain penting dalam rantai pasokan kendaraan listrik.

Baca Juga: Chico Kalahkan Kento Momota di Babak Awal Kejuaran Badminton Asia 2022, Belum Puas, Katanya!

Indonesia telah menjalin kontak dengan perusahaan pembuat mobil terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar selama dua tahun untuk mendirikan pabrik aki mobil dan sistem penyimpanan energi.

Namun itu merupakan perusahaan Cina, Ningbo Contemporary Brunp Lygend (CBL), dan perusahaan Korea Selatan LG Energy Solution yang mengambil langkah pertama untuk membangun pabrik baterai di sini.

Kesepakatan Tesla dikesampingkan karena perusahaan terlalu menuntut dan menolak untuk memenuhi persyaratan Indonesia, kata Luhut kepada media lokal bulan lalu, menimbulkan keraguan tentang investasi Tesla di Indonesia.***

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: Jakarta Globe

Tags

Terkini

Terpopuler