Network
POSJAKUT - Wayang boneka "Si Unyil" kreasi dari Drs Sujadi alias "Pak Raden" era 1980-1990, ternyata masih ada dan masih tersimpan rapi di Museum Wayang, Kota Tua, Jakarta.
Sekedar diketahui, "Si Unyil" ini adalah serial wayang boneka. Sangat digemari sebagai tontonan anak anak saat ditayangkan di TVRI pada tahun 1980-1990-an, atau sekitar 40 tahun, sekarang juga menjadi koleksi bersejarah.
Baca Juga: Pilihan Wisata Milenial, Ke Museum Wayang Kota Tua Jakarta Akhir Pekan
Boneka wayang khas Indonesia (Si Unyil) tersebut, merupakan satu dari 6.868 unit koleksi Museum Wayang yang lokasinya berada di Jalan Pintu Besar Utara No. 27 -29, Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta.
Koleksinya terdiri dari wayang kulit, wayang golek maupun boneka dari berbagai daerah dan negara, wayang beber, wayang klithik dan berbagai topeng.
Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Museum Wayang, Sumardi S.Sos, di kantornya Sabtu 4 Desember 2021, membenarkan kalau "Si Unyil" masih ada dan tersimpan rapi.
Baca Juga: Bulog Peduli Gerak Cepat Salurkan Bantuan Pangan untuk Dapur Umum Erupsi Semeru
"Si Unyil masih sehat wal afiat di Museum Wayang Jakarta," canda Sumardi. Diakui, boneka satu ini cukup banyak menarik perhatian pengunjung museum.
Uniknya, fisiknya tak berubah meski sudah "lahir" sejak 40 tahun silam. Maklum boneka. Begitu pula selama tampil di TVRI, Si Unyil hasil kreasi dari Drs Sujadi ini tetap sebagai anak SD.
Baca Juga: UMKM dan Jakpreneur Bisa Dapatkan Sembako Murah, Catat Waktunya Ya!
Enam Ribu Koleksi Wayang
Sumardi menjawab, selain boneka "Si Unyil" Museum Wayang punya koleksi ribuan wayang dari berbagai daerah se Nusantara bahkan se dunia.
Baik wayang kulit maupun wayang golek / boneka berikut gamelan dan peralatan pergelaran serta topeng dari berbagai daerah.
"Jumlah koleksinya ada 6863. Kami akui untuk Wayang Sulawesi maupun Wayang Papua kami tidak punya koleksinya sebab belum ada kesenian wayang di sana," katanya.
Baca Juga: Comeback Tergokil! Gambit Membantai Vikings di 9 Ronde Terakhir Map Icebox Valorant Champions 2021
Beda dengan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Bali maupun Lombok serta Sumatera Selatan dengan wayang kulit Palembang, tambah Sumardi.
"Tetapi bila bicara soal pergelaran wayang sampai ke ujung unjung pulau se Indonesiapun ada," tandasnya.***
Artikel Rekomendasi