Tenaga Terampil Otomotif Lulusan SMK Era  Covid 19 Rendah Kompetensi dan Daya Juang

- 5 Desember 2021, 18:20 WIB
Ilustrasi pelayanan bengkel mobil Suzuki.
Ilustrasi pelayanan bengkel mobil Suzuki. /Dok/ SIS

POSJAKUT -- Model pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring di masa pandemi Covid 19 menurunkan kualitas, kompetensi dan daya juang tenaga terampil lulusan SMK bidang otomotif.

Kondisi ini tercipta akibat kurangnya pelajaran praktik dan rendahnya pemahaman terkait sistem kerja mesin otomotif, baik mobil maupun sepeda motor.

Menurut Hermas E Prabowo, Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) kondisi ini sangat memprihatinkan.  Perlu ada solusi konkrit dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mengatasi kondisi tersebut.

Baca Juga: 9 Kawasan Jakarta Utara Berpotensi Banjir Saat Muka Air PA Pasar Ikan di Atas 230 Cm

“Bila tidak segera dicarikan solusi, dikhawatirkan lulusan SMK bidang otomotif khususnya 2021 dan nanti 2022 akan banyak menganggur karena dunia kerja enggan menyerapnya,” tutur Hermas Prabowo pada POSJAKUT, Ahad 5 Desember 2021.

Berdasarkan informasi dari bengkel anggota Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) dari berbagai daerah di Indonesia, secara kompetensi lulusan SMK bidang otomotif sebelum pandemi Covid 19 lebih baik dibanding era pandemi.

 Baca Juga: UMKM dan Jakpreneur Bisa Dapatkan Sembako Murah, Catat Waktunya Ya!

Menurut Hermas Prabowo, bila hanya soal kompetensi, masih bisa diberi training khusus oleh masing-masing bengkel, sambil mereka bekerja. Persoalannya daya juang juga kurang dan mudah menyerah.

“Bisa jadi karena jarang praktik, jarang ketemu masalah teknik di lapangan yang berat, rumit dan butuh ketekunan, juga lebih banyak berinteraksi dengan gadget,” katanya.

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x