Bila sebelumnya banyak dijumpai bengkel UMKM yang mempekerjakan mekanik dengan sistem "ngenger", bekerja tidak dengan pendapatan tetap bergantung ramai sepinya bengkel, supaya nanti bisa mandiri, kondisi sekarang berbeda.
Dulu bengkel UMKM sering menjadi inkubator mekanik yang handal memperkerjakan mekanik dengan sistem "ngenger" atau magang. Sekarang sulit diterapkan pada bengkel UMKM lantaran lulusan SMK kurang berminat .
Baca Juga: Dinas KPKP DKI Jaga Pasokan dari Sentra Pangan di Cianjur dan Lembang Jawa Barat
Sementara pasda sisi lain, teknologi mobil dan motor sekarang makin complicated/rumit, butuh tenaga terampil yang lebih siap untuk memperkecil risiko kegagalan penanganan.
Pihak bengkel UMKM sendiri sebenarnya tidak masalah bila memang mereka punya kompetensi yang baik dan bisa bekerja.
Saat ini ada 400.000 bengkel otomotif di Indonesia, 95 persen UMKM dan mempekerjakan lebih dari 2 juta orang secara langsung dan menghidupi 5 juta penduduk Indonesia. ***
Artikel Rekomendasi