Berdasarkan data yang dihimpun IDAI, pada Jumat 14 Oktober 2022 ada 152 kasus tersebar di 16 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Banten, Bali, Kalimantan Timur.
Kemudian kasus gagal ginjal akut pada danak ini juga terjadi Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Jambi Kepulauan Riau, Papua Barat, Papua, dan Nusa Tenggara Timur.tip
tiBaca Juga: TIP KESEHATAN: Terong, Sangat Baik untuk Jantung dan Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Penyebab gagal ginjal akut tersebut masih belum diketahui. IDAI menyebutkan bahwa fenomena ini masih belum konklusif atau menemukan titik terang terkait penyebabnya sehingga masih dibutuhkan investigasi lebih lanjut
Angka terbaru kasus gagal ginjal akut paa anak jumlahnya mencapau 206 kasus yang belum diketahui penyebabnya. Adapun sebanyak 99 anak di antaranya meninggal dunia.
Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan awalnya pihaknya menduga terkait dengan Covid-19, yaitu merupakan suatu MIS-C (peradangan di organ dalam).
Baca Juga: TIP KESEHATAN: Minumlah Susu Setiap Hari, Minimal 3 Penyakit Ini Dapat Dicegah!
Tapi setelah dilakukan tata laksana dengan MIS-C, ternyata hasilnya berbeda dengan MIS-C sebelumnya. Penyebabnya memang belum konklusif.
Semenara itu Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Dr. Yanti Herman, menyatakan bahwa salah satu gejala utama dari gagal ginjal akut pada anak ini adalah terjadinya penurunan drastis volume air kencing yang dikeluarkan.
Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi penyaringan ginjal. Biasanya ditandai dengan peningkatan nitrogen urea darah dan/atau penurunan sampai tidak ada produksi urin sama sekali.
Artikel Rekomendasi