Hal ini diungkapkan oleh sebuah studi dalam Journal of Neurology Neurosurgery and Psychiatry yang terbit di Inggris. Bebeberapa tanda yang muncul jauh sebelum serangan stroke terjadi adalah penurunan fungsi kognitif yang lebih cepat dan masalah untuk berfungsi dalam keseharian.
Tanda-tanda ini biasanya muncul sekitar satu dekade sebelum serangan strok pertama terjadi. Hal ini diketahui setelah tim peneliti menganalisis data dari 14.712 partisipan dalam studi Rotterdam Study.
Baca Juga: TIP KESEHATAN: Mau Tahu Manfaat Sayuran Gambas atau Oyong Untuk Kesehatan?
Selama studi berlangsung, tim peneliti menginvestigasi kemampuan para partisipan dalam menjalani keseharian, seperti mencuci, makan, atau berpakaian.
Tim peneliti juga memantau kemampuan para partisipan dalam menjalani aktivitas yang lebih rumit, seperti mengelola keuangan.
Tim peneliti lalu memantau kasus strok yang terjadi di antara partisipan selama periode 1990-2018. Dari pemantauan inilah, tim peneliti menemukan bahwa penurunan fungsi kognitif dan masalah fungsi dalam keseharian bisa terjadi sekitar 10 tahun sebelum serangan stroke.
Baca Juga: TIP KESEHATAN: Minum Jus Jeruk di Pagi Hari Dapat Meningkatkan Imun Tubuh Plus Bikin Otak Fresh
Selain itu, tim peneliti menemukan bahwa individu yang memiliki gen APOE juga lebih berisiko mengalami stroke.
Gen APOE merupakan gen yang sebelumnya diketahui berhubungan dengan penyakit Alzheimer. Kondisi lain yang juga tampak meningkatkan risiko stroke adalah kualifikasi akademis yang lebih rendah.
"Individu dengan penurunan kognitif dan fungsi memiliki risiko lebih tinggi terhadap stroke dan merupakan kandidat yang cocok untuk menjalani percobaan pencegahan," ungkap tim peneliti.
Artikel Rekomendasi