POSJAKUT – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan di Indonesia belum ada proyek yang mengedepankan solusi berbasis alam untuk menangani luapan air sungai ketika debit air sungai tinggi karena faktor curah hujan.
Karena itulah Pemprov DKI Jakarta membangun tiga Ruang Limpah Sungai (RLS) yakni RLS Lebak Bulus, RLS Brigif, dan RLS Pondok Rangon untuk menampung luapan air dari sungai tersebut sebelum airnya dialirkan ke laut.
Pemprov DKI kata Anies akan terus melakukan berbagai inovasi dan terobosan untuk mengendalikan banjir. Mulai dari pembangunan infrastruktur hingga terobosan dalam bentuk penguatan kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Baca Juga: Penanggulangan Banjir di Jakarta Terus Dilakukan, Asbang LH DKI: Perlu Penerapan Konsep RTH Jadi RTB
“Kita semua merasakan betul betapa proses pembangunan selama beberapa abad ini banyak mengadopsi pendekatan yang ternyata mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kita rasakan dampaknya sekarang,” kata Gubernur Anies Jumat 7 Oktober 2022.
Seperti diketahui, pada Kamis 6 Oktober 2022 kemarin, Anies Baswedan yang pada 16 Oktober 2022 mendatang segera mengakhiri tugasnya sebagai Gubernur Jakarta itu secara simbolis meresmikan pembangunan RLS Brigif di Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan pembukaan tiga RLS, yakni RLS Lebak Bulus, RLS Brigif, dan RLS Pondok Ranggon, Anies mengajak menggunakan pendekatan yang lebih ramah lingkungan dengan pendekatan salah satunya menggunakan pendekatan berbasis alam.
Baca Juga: Penyerapan Dana PEN Oleh Dinas Sumber Daya Air DKI untuk Penanggulangan Banjir Dinilai Belum Optimal
Anies mengingatkan agr semua sadar mengubah pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang ada. Persoalan terjadinya limpahan air sungai sebabnya karena cara pembangunan beberapa dekade belakangan ini yang mengbaikan pendekatan lingkungan.
Mantan Mendikbud ini menjelaskan salah satu pendekatan yang sekarang dilakukan Pemprov DKI Jakarta yakni menggunakan nature base solution. RLS merupakan salah satu project pertama di Indonesia berbasis alam yang menangani limpahan air sungai.
Nature base solution atau solusi berbasis alam atau menjadi RLS punya makna berlebih tapi positif. RLS ini menjadi wadah untuk menampung dari air sungai yang berlimpah.
Gubernur Anies menerangkan kehadiran RLS selain berfungsi dalam pengendalian banjir juga memiliki fungsi sebagai Ruang Terbuka Biru (RTB). Harapannya akan mengembalikan ekosistem sempadan sungai sekaligus menjadi ruang tempat interaksi dan berkegiatan warga.
Nature base solution ini memanfaatkan infrastuktur biru dan hijau, di mana warga nantinya bisa berkegiatan di tempat ini, RLS ini sekaligus upaya mengembalikan ekosistem sempadan sungai yaitu menahan air pada saat terjadi limpahan.
Diharapkan saat tidak ada banjir yang melimpah akan muncul kembali hewan air, tanaman rindang, dan burung yang berdatangan hingga menjadi ekosistem yang sehat. ***
Artikel Rekomendasi