POSJAKUT -- Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan pihaknya bersama dengan Universitas Trisakti (Usakti) telah memasang 14 sensor berbiaya rendah atau low-cost sensor (LCS) di dekat alat pemantau kualitas udara.
Menurut Kadis LH DKI Asep Kuswanto, pemasangan alat ini bertujuan untuk memastikan data yang dihasilkan LCS mempunyai kualitas tinggi (proses validasi data).
Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, penggunaan low-cost sensor ini diharapkan dapat menjadi alat yang bisa digunakan untuk memperluas jangkauan dan memetakan hotspot, sekaligus mengevaluasi kebijakan yang sudah dijalankan Pemprov DKI Jakarta.
“Tentu kami tidak berhenti disini dalamm kenyediakan alat pemantau dengan reference grade untuk menyediakan data kualitas udara yang mumpuni untuk masyarakat,” Kata Asep Kuswanto Selasa 4 Oktober 2022.
Seperti diketahuim sejauh ini Dinas LH DKI Jakarta telah memiliki alat pemantau kualitas udara dengan kualitas referensi (reference grade) di lima kota di Jakarta. Data yang dihasilkan mempunyai kualitas mumpuni, namun pengadaan alat ini membutuhkan dana yang besar.
“Sementara, LCS dapat dibeli dengan dana yang rendah, tetapi datanya harus divalidasi dan dibandingkan dengan reference grade,” ucap Asep.
Asep menambahkan, melalui program kerja sama dengan Vital Strategies, pihaknya juga akan memasang 14 LCS ini di salah satu reference grade selama satu bulan untuk memvalidasi datanya.
Artikel Rekomendasi