Wagub DKI Ahmad Riza Mengaku Senang Bisa Hadiri Haul Mbah Priok ke-257 Bersama Para Habaib

- 27 September 2022, 09:35 WIB
Haul Habib Hasan Bin Muhammad Al-Haddad (Mbah) Priok ini diselenggarakan jemaah Majelis Dzikir Al Habib Ahmad Bin Zein AL Haddad
Haul Habib Hasan Bin Muhammad Al-Haddad (Mbah) Priok ini diselenggarakan jemaah Majelis Dzikir Al Habib Ahmad Bin Zein AL Haddad /BERITA JAKARTA

POSJAKUT -- Wakil Gubernur  (Wagub) Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengaku bahagia sekali bisa bertemu para alim ulama, habaib, dan ribuan masyarakat dalam Haul Akbar Mbah Priok.

Wagub yang akan berakhir masa jabatannya bersama gubernur DKI Jakarta 16 Oktober mendatang berharap masyarakat bisa meneladani ketaan Mah Priok dalam berdakwah dan mengajarkan kebaikan serta menjaga lingkungan di masyarakat.

Menurut Ahmad Riza Patria, cara meneladani mbah Priok adalah dengan tetap menjaga persaudaraan antar sesama manusia serta selalu menjaga tradisi haul yang selama ini sudah dilakukan oleh masyarakat.

Baca Juga: Sedot Anggaran Rp5 Miliar, Terminal Tanjung Priok Ditata untuk Tingkatkan Standar Pelayanan 

“Saya kira kalau masyarakat mau meneladani ketaatan Mbah Priok dengan tetap menjaga dan tetap mempertahankan tradisi haul insyaAllah banyak hal bisa dilakukan,” kata Ahmad Riza Patria Selasa 27 September 2022.

Seperti diketahui, pada Ahad 25 September 2022, ribuan warga menghadiri acara haul Akbar Habib Hasan Bin Muhammad Al-Haddad atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Priok di Gubah Al-Haddad, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Acara haul Mbah Priok ini diselenggarakan oleh jemaah Majelis Dzikir Al Habib Ahmad Bin Zein AL Haddad.

 Baca Juga: Polda Metro Jaya Himbau Masyarakat Hindari Jalan RE Martadinata Tanjung Priok Saat Formula E Berlangsung

Acara tersebut selain dihadiri para jamaah dan para pimpinan Majelis Tadzkir Al Habib Zein bin Ahmad al-Hadad (Gubah al-Haddad)  juga dihadiri juga dihadiri Wagub DKI Ahmad Riza Patria. 

Hadir juga dalam acara itiu Ketua Ikatan Habaib Nahdlatul Ulama (|HNU), Habib Salim bin Shalahuddin bin Salim bin Jindan, Kapolres Jakarta Utara, AKBP Putu Kholis Aryana; Dandim Jakarta Utara, Kolonel Inf Frega Wenas; dan Para Habaib dan Tokoh Ulama.

Mbah priok yang bernama asli Habib Hassan Al Haddad merupakan  penyebar Islam di Jakarta Utara, khususnya Koja, Tanjung Priok pada abad ke-18. Mbah Priok wafat pada 1765 karena kapalnya terkena badai di laut utara Jakarta.

Baca Juga: Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Tertangkap di Tanjung Priok, 6 Tangki Diamankan 

Jasad Habib Hassan Al Haddad  kemudian dimakamkan di Jalan Jampea No. 6, Koja, Jakarta Utara. 

Sekitar 12 tahun lalu tepatnya 14 April 2010 nama Mbah Priok pernah menjadi sangat terkenal menyusul peristiwa berdarah di sekitar makam di Jalan Jampea Tanjung priok yang hingga kini dikenal sebagai Tragedi Mbah Priok atau Tragedi Makam Mbah Priok. 

Saat itu terjadi bentrokan antara warga dan petugas keamanan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta aparat TNI dan Polri.

Baca Juga: Polres Pelabuhan Tanjung Priok Musnahkan Ribuan Botol Minuman Keras Hasil Operasi 2 Bulan Teakhir 

Pemicunya adalah soal sengketa tanah. Berdasarkan catatan bbc.com, pemerintah DKI mengklaim makam itu berdiri di atas lahan milik pelabuhan PT Pelindo II. Namun, klaim tersebut dibantah pewaris makam Mbah Priok, sehingga terjadilah bentrokan. 

Akibat bentrokan tersebut, tiga anggota Satpol PP meninggal dunia. Sebanyak 28 orang mengalami luka berat, 21 orang luka sedang, dan 148 luka ringan. Korban berasal dari warga dan petugas keamanan. ***

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: jakartagoid


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini