Festival Golok Cakung Harmoni Digelar di Pinggiran BKT Jalan Raya Pulogebang

- 6 Agustus 2022, 19:44 WIB
Kegiatan yang digagas Sanggar Bedok Latih ini menampilkan parade pencak silat kolosal dari sekitar 100 perguruan pencak silat di Jakarta
Kegiatan yang digagas Sanggar Bedok Latih ini menampilkan parade pencak silat kolosal dari sekitar 100 perguruan pencak silat di Jakarta /foto Disbud

Gagang golok ini juga bervariasi bahannya. Ada yang terbuat dari kayu Nogosari dan tanduk Kerbau bule dan tanduk kijang. Ciri khas bentuknya adalah menyerupai kaki Kijang. Panjang golok rata-rata sekitar 40 sentimeter.

Baca Juga: FLAVS Festival 2022 Besutan Visicita Network Kembali Digelar September 2022, Cek Info Tiketnya Disini

Versi lain menyebutkan, Golok Cakung (Chakung) dibuat oleh seorang Mpu pembuat golok lameng yang datang dari Sulawesi bernama Datuk Daeng Para’u (Para’u dalam bahasa Makassar berarti perahu)

Daeng para’u datang ke tanah Jawa pada abad ke 14.M bersama anak menantunya yaitu seorang Laksamana dari bangsa Mongolia yang bergelar Laksamana Sanpo Lo serta kakak Sepupuh dari menantunya.

Baca Juga: Film Netflix 'White Noise' Diputar Perdana Awali Pembukaan Festival File Venesia

Nama asli menantu Daeng Para’u adalah Kian Zhie alias Laksamana Lo Kian Zhie. Adapun istri dari Lo Kian Zhie bernama Mayang Daeng. Putri Datuk Daeng Para’u beserta pengikutnya yang terdiri dari pasukan tentara gabungan Mongolia dan Tiongkok.

Beberapa Daeng pengikut Datuk Daeng Para’u atas seizin Prabu Siliwawangi mereka menempati Pulo Aren. Dan diberikan izin mendirikan Bentengan di Pulo Aren sebagai Benteng pertahanan kerajaan Pajajaran di pesisir pantai utara pulau Jawa.

Di Benteng inilah Daeng Para’u membuat golok Chakung (Cakung) untuk mempertahankan diri. Sedangkan Chakung sendiri konon berarti daya upaya. ***

 

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini