POSJAKUT – Upaya pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun taman-taman serta memperluas ruang terbuka hijau (RTH) dengan menggalakkan urban farming kepada warganya tampaknya belum cukup untuk membuat udara kota Jakarta bersih.
Ini terlihat dari pesan yang disampaikan perusahaan teknologi yang bergerak pada data kualitas udara IQ Air, yang yng berkantor pusat di Swiss, dimana perusahaan ini masih menempatkan Jakarta pada peringkat pertama dari 10 besar kota paling berpolusi di Indonesia.
IQ Air menyebut peringkat udara Jakarta lebih buruk dari sejumlah daerah lain di Indonesia seperti Surabaya , Jawa Timur, dan Bekasi.
Baca Juga: Forum Masyarakat Rusunawa Marunda Jakarta Utara Unjuk Rasa ke Baliakota Karena Pencemaran Debu
Jakarta berda pda peringkat 1dengan indeks kualitas udara di angka 180 menyusul Jawa Timur dengn indeks kualitas udara 159 di berada di posisi dua slalu Bekasi kota dan kabupaten, (Jawa Barat) dengan indeks kualitas udara 129 berdasarkan pantauan pukul 07.45 WIB pada Seni 18 Juli 2022.
IQAir sendiri memang bukan lembaga nirlaba, namun IQ Air adalah perusahaan teknologi kualitas udara berbasis di Swiss yang memberdayakan dunia untuk menghirup udara yang lebih bersih melalui informasi, kolaborasi, dan teknologi.
IQ Air memiliki visi dunia di mana setiap orang menghirup udara bersih, IQAir menyediakan alat bagi individu, organisasi, dan komunitas untuk meningkatkan kualitas udara hingga baginya isu lingkungan hidup menjadi isu yang seksi untuk diangkat.
Sejak 1963, IQAir memelopori solusi kualitas udara yang mencakup data kualitas udara, sensor, sistem pemantauan, pemurnian udara, juga layanan ahli.
Artikel Rekomendasi