Inilah Penyebab Taiwan Kutuk Panita Piala Dunia Qatar

- 16 Juni 2022, 06:35 WIB
Logo FIFA Piala Dunia Qatar 2022. Rusia Diklaim Tidak Ikut Serta di Piala Dunia 2022 Qatar
Logo FIFA Piala Dunia Qatar 2022. Rusia Diklaim Tidak Ikut Serta di Piala Dunia 2022 Qatar /twitter.com/FIFAWorldCup

 

POSJAKUT - Kementerian Luar Negeri Taiwan mengutuk Qatar karena panitia Piala Dunia akan mencantumkan fans negara tersebut disebutkan berasal dari China.

Karena itu, Taiwan meminta Panitia Piala Dunia Qatar segera mengoreksi tindakan tersebut karena memerehkan kedaulatan negara.

"Panitia Piala Dunia Qatar jangan meminta even olahraga tidak dicampuradukan dengan masalah politik. Olahraga harus dijunjung tinggi," jelas Juru bicara Kemlu Taiwan Joanne Ou, dilansir Reuters, Rabu.

Joanne menegaskan, panitia Piala Dunia harus membuat olahraga tetaplah olahraga dan memberikan penggemar di seluruh dunia "sebuah ajang Piala Dunia yang bersih".

Kemenlu Taiwan menilai politisasi panitia Piala Dunia sebagai  sangat sensitif karena Taiwan memiliki pemerintahan demokratis dan menentang klaim kedaulatan China di wilayahnya serta upaya tetangga raksasanya mengklaim orang-orang Taiwan sebagai warga China.

Semua pemegang tiket penonton Piala Dunia 2022 harus mengajukan permohonan kartu Hayya yang digunakan untuk mengidentifikasi penggemar, yang juga berfungsi sebagai visa masuk mereka ke Qatar.

Pada Selasa (14/6) diketahui dalam sistem aplikasi tersebut tidak menyediakan pilihan kewarganegaraan Taiwan, dan seorang pejabat senior Qatar berkata orang Taiwan kemungkinan akan didaftarkan sebagai berasal dari China dalam kartu itu.

Panitia Piala Dunia Qatar, sebelumna mencantumkan "Taiwan, provinsi dari China", terminologi yang sama memancing kemarahan pemerintah Taiwan dan warga mereka, meskipun terdapat pencantuman bendera Taiwan yang selama ini dikutuk oleh pemerintah China.

Di dunia olahraga Taiwan lebih kerap menggunakan Chinese Taipei dalam keikutsertaan mereka dalam berbagai ajang berdasar kesepakatan Resolusi Nagoya 1979 untuk menghindari masalah politik dengan Beijing.

Halaman:

Editor: Mulya Achdami


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x