FPI Reborn - Majelis Sang Presiden, Cara Kotor Jatuhkan Anies? Begini Ulasannya

- 9 Juni 2022, 06:35 WIB
Majelis Sang Presiden saat membacakan pernyataan sikap. foto:@OposisiCerdas
Majelis Sang Presiden saat membacakan pernyataan sikap. foto:@OposisiCerdas /twitte @oposisicerdas/

POSJAKUT -- FPI Reborn dan Majelis Sang Presiden yang menyatakan mendukung Anies Baswedan sebagai presiden akan datang, dinilai sebagai cara-cara kotor untuk menjatuhkan Anies.

Terkait kehadiran FPI Reborn itu sendiri, Polda Metro Jaya menegaskan aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan FPI Reborn di Patung Kuda, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu tak memiliki izin dari kepolisian.

Diketahui, sekelompok orang mengatasnamakan FPI Reborn itu melakukan aksi demonstrasi untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Presiden periode 2024-2029.

-Baca Juga: Anggaran Pemilu Disepakati Rp76,6 Triliun, Tapi Mendagri Minta Biaya Bangunan Kantor KPU Dipangkas

"Kalau izin daripada demo dari FPI reborn itu gak ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Rabu 8 Juni 2022.

Seperti diketahui, sebagaimana dikutip dari PMJNews, beredar video dan foto sejumlah orang dengan mengenakan atribut mirip FPI menggelar aksi demonstrasi untuk mendukung Anies Baswedan nyapres di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengaku tak kenal dengan simpatisan eks FPI yang deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan.

-Baca Juga: Gempa Guncang Mamuju Sulbar, Warga Panik dan Berlarian Ke Gunung, Pasien Mengungsi dari Rumah Sakit

Dukungan untuk Anies maju Pilpres 2024 juga dideklarasikan kelompok Majelis Sang Presiden di Hotel Bidakara, Rabu pagi.

"Satu pun saya tidak ada yang kenal," kata dia dalam pesan teksnya, Rabu, 8 Juni 2022.

Beberapa nama Majelis Sang Presiden itu mengaku sebagai simpatisan HTI, FPI, hingga eks narapidana teroris.

Novel Bamukmin menduga kelompok tersebut hanya mencatut nama FPI. "Maksudnya apa juga enggak tau," ujar mantan anggota FPI itu.

Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif Slamet Maarif juga tak mengenal nama-nama tersebut.

Menurut dia, tidak masalah jika ada kelompok orang yang mengaku dari FPI lalu mendeklarasikan dukungan untuk Anies Baswedan.

-Baca Juga: Kasus Investasi Fiktif Alkes Rugikan 37 Korban, Kerugian Capai Rp65 Miliar

"Ngaku-ngaku kan boleh saja. Namanya juga ngaku-ngaku belum tentu benar kan?" ucap dia.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat.com (8 Juni 2022) FPI kembali menjadi perbincangan khalayak di media sosial gara-gara kemunculan sekelompok orang yang mencap diri mereka sebagai FPI Reborn menggelar aksi dukungan Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Menyikapi kemunculan FPI Reborn, Front Persaudaraan Islam (FPI) menyatakan sikap dan meminta masyarakat mewaspadai adanya FPI palsu.

Dalam rilis resminya pada 6 Juni 2022, FPI menyatakan adanya gerakan intelijen yang sangat berbahaya menggerakkan massa tak dikenal dengan menggunakan nama dan bendera bertuliskan FPI serta pakaian serba putih.

Gerakan massa itu untuk melakukan Deklarasi Capres tertentu pada pemilu 2024 yang akan datang nanti di Bundaran Patung Kuda Jakarta pada Senin, 6 Juni 2022.

Beberapa hari sebelumnya mereka lewat media sosial menyebarkan undangan aksi tersebut dengan kop surat FPI yang dipalsukan tanpa dibubuhkan tanda tangan mau pun stempel dengan mengatasnamakan M Fahril sebagai Koordinator Aksi.

FPI pun menegaskan bahwa sejak berdiri hingga saat ini tidak pernah terlibat dalam aksi mendukung salah satu capres untuk Pilpres 2024.

DPP Front Persaudaraan Islam pun menyatakan lima poin sikap atas kemunculan FPI Reborn. Intinya, hingga kini FPI belum ada sikap soal dukung mendukung Capres, serta keberadaan FPI Palsu.

Anggota DPRD DKI dariFraksi Gerindra, M.Taufik menuding kelompok itu palsu dan mencatut nama besar Front Persaudaraan Islam (FPI).

Dikutip dari salah satu media online nasional, Taufik lantas menyamakan deklarasi FPI palsu ini dengan deklarasi kelompok 'Majelis Sang Presiden Kami' yang mendukung Anies maju menjadi Capres 2024.

Menurutnya, kedua kelompok itu memakai cara kotor untuk menjatuhkan Anies.***

 

 

 

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x