Jakarta Waspadai Cacar Monyet, Dinas Kesehatan  DKI Imbau Warga Tetap Jaga Kebersihan

- 31 Mei 2022, 10:45 WIB
Sejauh ini Dinkes DKI dan Kementerian Kesehatan terus memantau kasus cacar monyet yang terkonfirmasi dari 12 negara nonendemi
Sejauh ini Dinkes DKI dan Kementerian Kesehatan terus memantau kasus cacar monyet yang terkonfirmasi dari 12 negara nonendemi /maghfur/ant

POSJAKUT – Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengimbau masyarakat warga Jakata selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk menghindarkan dari bahaya penularan cacar monyet atau monkeypox. 

Sejauh ini Dinkes DKI dan Kementerian Kesehatan terus memantau kasus cacar monyet yang terkonfirmasi dari 12 negara nonendemik. Imbauannya tetap perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum makan.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan vaksin cacar (smallpox) masih efektif untuk menangkal risiko penularan cacar monyet (monkeypox) pada manusia. Sekitar 85 persen vaksin cacar masih bermanfaat untuk menangkal cacar monyet.

Baca Juga: Dinimta Tetap Semangat dan Produktif, 215 ASN DKI Masuki Masa Pensiun Per 1 Juni 2022

Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, vaksin cacar merupakan vaksin pertama yang berhasil memberikan perlindungan di dalam tubuh terhadap serangan infeksi virus patogen. Vaksin ini ditemukan oleh seorang dokter asal Inggris, Edward Jenner pada 1776.

Indonesia kini menjadi salah satu negara yang dikategorikan bebas dari cacar terhitung sejak 1980. Predikat itu tidak lepas dari program imunisasi yang dilaksanakan secara masif sejak 1956.

Berdasarkan keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), nama cacar monyet disebabkan oleh virusnya yang kali pertama ditemukan pada hewan monyet pada 1958.

Baca Juga: Direstui Kongres PSSI: Borneo FC, PS Tira Persikabo, dan RANS Cilegon Ganti Nama

Namun pada 1970, ditemukan kasusnya pada manusia kali pertama di Republik Demokratik Kongo. Periode invasi cacar monyet ditandai dengan demam, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri punggung yang dipicu pembesaran kelenjar getah bening. 

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x