RENUNGAN: Kesaksian Bulu Mata

- 30 Mei 2022, 06:05 WIB
ILUSTRASI bulu mata /Pixabay/.*/Pixabay
ILUSTRASI bulu mata /Pixabay/.*/Pixabay /PMJNews/

POSJAKUT – Di hari pembalasan, semua makhluk dihisab, alias dipertanyakan segala amal perbuatan yang dilakukannya selama hidup di dunia. Seorang hamba Allah waktu diadili membantah perbuatan-perbuatan yang dituduhkan kepadanya.

“Jangan, demi bumi dan langit saya tidak melakukan maksiat-maksiat,” kata hamba itu.

“Kamu telah melakukan perbuatan maksiat sesuai dengan catatanku,” kata  Malaikat yang menginterogasinya.

-Baca Juga: RENUNGAN: Shalawat dan Kerinduan si Nenek

"Tidak, mana buktitnya, dan mana saksi-sakinya,” kata hamba itu terus membantah.

“Baiklah kalau begitu, aku tunjukkan saksi-saksi yang membuktikan kau berbuat maksiat,” kata  Malaikat.

Maka sang malaikat menyuruh anggota tubuh orang itu bicara. Maka saksi-saksi itu pun berbicara satu per satu.

Tiba-tiba mata angkat bicara: “Saya yang memandanginya.”

Hidung pun bersaksi: “Saya yang menciumi.”

-Baca Juga: HADITS SHAHIH: Nabi Muhammad Anjurkan Tiap Muslim Sering-sering Ziarah Kubur untuk Mengingat Mati

Bibir mengaku: “Saya yang mengisap.”

Lantas tangan mengangkat saksi: “Saya yang meraba-raba dan meremas-remas.”

Begitu pula kaki, ikut berbicara: “Saya yang dipakai lari ketika ketahuan.”

Baru sampai di situ si malaikat tadi sudah menghentikan pengakuan anggota tubuh manusia itu.

“Kalau kubiarkan bicara semua, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu,” kata malaikat itu lagi.

Hamba tersebut akhirnya tak bisa membantah lagi. Ia amat beruka, karena ia pasti akan dijebloskan ke neraka.

Ketika dia sedang termenung memikirkan nasibnya yang malang itu, tiba-tiba terdengar suara yang amat lembut dari selembar bulu mata yang angkat bicara. “Saya pun ingin mengangkat sumpah sebagai saksi,” kata si bulu mata itu.

“Silakan,” kata malaikat.

-Baca Juga: Perusahaan Startup Kian Berkembang Pesat, Masa Depan Cerah Ekonomi Digital Indonesia

“Terus terang aja, menjelang ajalnya, pada tengah malam yang lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata. Ia menangis menyesali perbuatan buruknya itu. Ia betul-betul bertobat di tengah malam, shalat Tahajud,” kata bulu mata panjang lebar.

“Bukankah Nabi Muhammad SAW pernah berjanji, apabila seorang  hamba melakukan dosa, kemudian bertaubat, walau pun selembar bulu mata yang terbasahi air matanya, makai a cukup memperoleh ampunan dosa, terhindar dari ancaman api neraka.

“Saya sebagai selembar bulu matanya bersaksi tentang tekad penyesalan atas perbuatan dosa itu,” kata bulu mata meneruskan pernyataannya.

Dengan kesaksian  bulu mata itu, akhirnya hamba tersebut ditangguhkan siksanya, menunggu keputusan Allah SWT Yang Maha Adil.***

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x