Warga Belum Percaya Harga Minyak Goreng Turun Seperti Disebut Presiden

- 20 Mei 2022, 21:05 WIB
Illustrasi, saat harga minyak goreng sedang mahal-mahalnya di pasar
Illustrasi, saat harga minyak goreng sedang mahal-mahalnya di pasar /pikiran-rakyat.com/

-Baca Juga: Gading Marten Jadi Presiden Persik Kediri, Dirut Rawindra Optimistis Persik Brand Masa Depan

Pencabutan larangan izin ekspor CPO dan minyak goreng ini tentu saja mendapatkan sambutan hangat dari banyak pihak. Rudi menilai, berarti aspirasi rakyat dalam hal ini petani sawit didengar Presiden.

Jokowi sendiri, dalam konferensi persnya (19/5) seperti dikutip Parlementaria, mengatakan ada tiga penyebab mengapa ia akhirnya membuka lagi keran ekspor CPO dan minyak goreng.

Pertama, harga minyak goreng curah sudah turun dari Rp19.800 per liter menjadi Rp17.200-Rp17.600 per liter setelah CPO dilarang sejak 28 April 2022.

Kedua, pasokan minyak goreng juga bertambah di pasaran dari yang hanya 64 ribu ton menjadi 211 ribu ton per bulan.

Ketiga, Jokowi mempertimbangkan belasan juta tenaga kerja yang mencari rezeki di industri sawit. Mereka terdampak karena ekspor CPO dilarang.

"Pertimbangan 17 juta orang di industri sawit baik petani dan pekerja maka saya putuskan ekspor minyak oreng dibuka kembali Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi.

-Baca Juga: RENUNGAN: Menimbun Makanan

Sementara, Rudi Hartono Bangun mengingatkan, agar Presiden memantau kinerja menterinya yang mengurusi perdagangan dan izin ekspor CPO dan minyak goreng.

Kuota CPO untuk dalam negeri agar diawasi ketat, agar tidak terjadi lagi kelangkaan minyak goreng. "Semua masalah kelangkaan minyak goreng ini terjadi karena adanya permainan pejabat terkait dengan pengusaha minyak goreng,” kata Rudi saat dihubungi Parlementaria via WhatsApp, Kamis (19/5).

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini