POSJAKUT – “Orang miskin adalah utusan Allah. Barang siapa menolaknya sesungguhnya telah menolak Allah,” demikian salah satu butir-butir hikmah terpilih sang khalifah keempat, Sayiidina Ali bin Abi Thalib, yang sampai saat ini tetap aktual, terutama di kalangann kaum muslimin.
“Orang miskin adalah utusan Allah. Barang siapa memberi kepadanya sesunguhnya telah memberi kepada Allah,” demikian bunyi kelanjutan kalimat tersebut.
Orang miskin menjadi salah satu yang menjadi perhatian Ali bin Abi Thalib RA karena memang demikianlah perintah Al Quran.
-Baca Juga: Sayyidina Ali : Cintailah Kekasihmu Sedang-sedang saja, Bisa Saja Ia Jadi Seterumu
Khalifah keempat dari Khulafaur Rasyidin itu, dijuluki juga Sayyid Al-Bulagha’ wa-Al Mutakallimin, atau kira-kira artinya adalah penghulu orang-orang yang indah dan fasih dalam bertutur kata.
Kata- kata sahabat Ali adalah kombinasi antara kelihaian berbahasa dan ketepatan makna.
Sebab itulah tuturan tuturannya abadi. Setelah beliau wafat, pernyataan-pernyataannya banyak ternukil secara terserak di kitab-kitab.
Baru pada abad ke-10 atau sekitar tiga abad setelah beliau mangkat, kata-katanya dikodifikasi secara sistematis dalam satu kitab khusus berjudul Nahj al-Balagah yang disusun oleh al-Syarif al-Radhi.
-Baca Juga: JADWAL SHALAT: Untuk Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi
Artikel Rekomendasi