RENUNGAN: Penafsiran Shafa Marwah

- 16 Mei 2022, 06:35 WIB
Jemaah haji melakukan Sai antara Safa dan Marwah. /Bagus Kurniawan/(saudi press agency)
Jemaah haji melakukan Sai antara Safa dan Marwah. /Bagus Kurniawan/(saudi press agency) /portaljogja.pikiran-rakyat.com/

POSJAKUT – Suatu ketika Urwah bertanya kepada Istri Rasulullah, Aisyah, bagaimana pendapatnya tentang firman Allah SWT sebagai berikut:

“Sesungguhnya Shafa dan Marwah sebagian dari lambang-lambang kebesaran Allah SWT. Barang siapa pergi ke Ka’bah menunaikan haji dan umrah, maka tidaklah berdosa ia melakukan sa’i pada keduanya.”

“Demi Allah, rupanya berdosa jika tidak melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah,” ujar Urwah menafsirkan ayat Alquran tersebut.

“Jahat benar ucapanmu itu wahai anak saudaraku,” kata Aisyah.

-Baca Juga: TAUSIYAH : Adab Menasehati dan Dinasehati (4)

“Kalau sekiranya betul tafsiranmu itu, tentulah tidak berdosa orang yang tidak sa’i antara keduanya.

Tetapi ayat ini diturunkan di kalangan Anshar. Sebelum memeluk Islam mereka ihram untuk berhala “Manaat”, sedang yang disembah mereka terletak di suatu tempat yang disebut “Almusyadal”.

Maka orang yang ihram untuk berhala itu setelah masuk Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah SAW:

“Ya…Rasulullah..kami keberatan sa’i antara Shafa dan Marwa.”

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x