KULTUM RAMADHAN: Menghargai Perbedaan Rakaat Tarawih

- 12 April 2022, 21:45 WIB
Ilustrasi salat tarawih berjamaah. /prfmnews
Ilustrasi salat tarawih berjamaah. /prfmnews /prfmnews.pikiran-rakyat.com/

POSJAKUT -- Alhamdulillah akhirnya kita berkesempatan menjumpai Ramadhan 1443 H dengan penuh kesehatan bersamaan redanya pandemi global dua tahunan ini.

Ramadhan yang kita nanti-nanti telah tiba sesuai doa yang kita panjatkan: اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinnya, “Ya Allah, berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.”

Bulan mulia yang dinanti telah tiba, puasa, tarawih dan witir telah kita mulai. Semoga ibadah kita di sepanjang bulan Ramadhan benar-benar diterima disisi Allah. Amin allahumma amin.

Selain memperbanyak amal ibadah di sepanjang bulan Ramadhan, yang sangat penting kita jaga adalah perilaku kita.

-Baca Juga: RENUNGAN: Tafsir Ayat-Ayat Ramadhan, Mulailah dengan Ibadah Sahur

Jangan sampai kita melakukan perilaku-perilaku bodoh yang bertentangan dengan spirit puasa, yaitu imsak atau menahan diri dari berbagai keharaman, meskipun kadang motifnya berangkat dari hal-hal yang kelihatannya agamis.

Misalnya, orang saking semangat tarawih hingga mempermasalahkan orang lain yang sama-sama tarawih dan hanya beda jumlah rakaatnya. Yang satu shalat tarawih 20 rakaat, sementara yang lain shalat tarawih 8 rakaat.

Lalu bilang dengan nada mengejek: “Tarawih kok hanya 8 rakaat, sukanya diskonan …”. Lalu dijawab: “Shalat tarawih kok 20 rakaat. Udah bacaan suratnya pendek-pendek, shalatnya kilat lagi.”

Akhirnya masing-masing pihak larut dalam sahut-sahutan tanpa manfaat, bahkan mencederai kesucian bulan Ramadhan. Na’ûdzubillâhi min dzâlik.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah