POSJAKUT - Untuk mengurangi angka kecelakaan yang dialami Transjakarta, komunitas pengguna jasa bus Transjakarta (busway) mengusulkan perlunya dipertimbangkan kembali jam kerja para sopir (driver) yang tidak melebih jam tugasnya.
"Dengan demikian diharapkan bus Transjakarta dapat mengantarkan dan melayani penumpang dengan baik, ramah, serta nyaman," kata Pandu Aji Prakoso, Ketua Tije Community, salah satu komunitas pengguna jasa Transjakarta.
Demikian yang mengemuka pada acara Sosialisasi dan Dengar Pendapat bersama Transjakarta mengenai rencana Bus Academy dan Rencana SKK-K, berlangsung di Hotel Harper X Jakarta, Kamis 10 Maret 2022.
Baca Juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Secara Resmi Luncurkan 30 Unit Bus Listrik TransJakarta
Ikut hadir Direktur Pelayanan dan Pengembangan Transjakarta Achmad Izzul Waro, Senior Spesialist Humas Iwan Samariansyah, Kadiv Humas Frisca Indriyawati, Master Driver Abdul Hakim dan Supriyanto.
Sementara tamu undangan selain Tije Community, juga hadir sejumlah komunitas seperti Road Safety Association, Busway Fans Club, Halte Bus, ITDP, FDTJ, MTI, B2W, dan IST.
Menurut Ketua Tije Community - komunitas pengguna jasa Transjakarta binaan Mohammad Sobari ini - beralasan dengan mengkaji ulang jam kerja driver dan pengaturan pergantian driver, tujuannya agar driver tidak extend atau tidak melebihi jam tugas seharusnya.
Baca Juga: Untuk Mengurangi Efek Gas Rumah Kaca, 100 Unit Armada TransJakarta Segera Gunakan Bus Listrik
Artikel Rekomendasi