Nama Petak Sembilan Konon Berawal dari Keberadaan Warung Kopi di Gang Pancoran

- 5 Maret 2022, 08:30 WIB
Tak banyak yang tahu asal-usul nama Petak Sembilan, yang pasti lokasi Petak Sembilan itu berada di sebuah gang bernama Pancoran
Tak banyak yang tahu asal-usul nama Petak Sembilan, yang pasti lokasi Petak Sembilan itu berada di sebuah gang bernama Pancoran /maghfur/antarafoto

 

POSJAKUT -- Tak banyak yang tahu asal-usul nama Petak Sembilan. Yang pasti lokasi Petak Sembilan itu berada di sebuah gang bernama Pancoran. Daerah ini merupakan kawasan chinatown atau pecinan yang tersohor di Jakarta.

Kawasan pecinan terbesar di Jakarta ini mayoritas dihuni oleh warga keturunan Tionghoa. Meski begitu, ada juga warga etnis lain yang hidup berdampingan secara harmonis. Pelancong bisa menikmati setiap sudut Petak Sembilan yang kaya nilai historis ini.

Nama Petak Sembilan sendiri konon berasal dari keberadaan rumah petak yang berjumlah sembilan unit di lokasi ini, dan disitu ada warung penjuaal kopi. Apakah pemilik warung kopi disitu merupakan salah satu penghuni rumah petak Sembilan pintu itu? Wallahua’lam.

Baca Juga: BOR di 140 Rumah Sakit Rujukan untuk Pasien Covid-19 di Jakarta Hari Ini 37 Persen

Yang pasti jika orang ingin minum kopi ditanya mau ke mana, mereka jawabnya ke Petak Sembilan. Sejak itulah nama Petak Sembilan terus melekat meskipun rumah petak nya sendiri sudah tak ada lagi.

Dalam Ensiklopedia Jakarta disebutkan Petak Sembilan merupakan sebuah kawasan yang terkenal dengan budaya etnis Tionghoa yang sangat kental. Kawasan ini berada di Gang Pancoran, Glodok, tepatnya di belakang Pasar Glodok.

Di kawasan ini setiap harinya nampak ramai, mulai dari subuh hingga malam hari. Petak Sembilan sendiri dipadati para pedagang yang melakukan banyak kegiatan jual beli ataupun kegiatan para pengunjung untuk berwisata.

Baca Juga: Seluruh Alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan di DKI Jakarta Sudah Dilakukan Tera Ulang

Sebagian besar penduduk di kawasan ini merupakan orang-orang etnis Tionghoa, namun juga ada beberapa penduduk pribumi. Mereka semua hidup secara harmonis di kawasan ini.

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini