Dam Kalibaru di Jakarta Utara, Menarik Perhatian Wisatawan Domestik, Begini Kondisi Terkini!

- 4 Maret 2022, 13:35 WIB
Dam atau tanggul pemecah ombak di Kalibaru Jakarta Utara, kini jadi destinasi wisata alternatif yang murah meriah di luar Ancol
Dam atau tanggul pemecah ombak di Kalibaru Jakarta Utara, kini jadi destinasi wisata alternatif yang murah meriah di luar Ancol /Nur Aliem Halvaima /Foto : Jaya Kamarullah / PosJakut

POSJAKUT - Jika Anda bermaksud rekreasi ke destinasi wisata bahari atau wisata pantai, memang berderet di sepanjang Teluk Jakarta, khususnya di wilayah tepi laut daerah Kotamadya Jakarta Utara.

Sekedar diketahui, Jakarta Utara memang memiliki "bibir pantai" yang memanjang. Mulai dari pantai Muara Angke, Muara Baru, Ancol, Tanjung Priok, Kalibaru, Cilincing, dan Marunda hingga ke perbatasan Bekasi.

Salah satunya yang kali ini ingin diperkenalkan POSJAKUT, destinasi yang masih jarang disentuh wisatawan domestik atau turis lokal atau bangsa dewek. Yakni Wika atau Wisata Kalibaru, di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing.

Rasa penasaran soal Wika (Wisata Kalibaru) Cilincing, Jakarta Utara ini, juga dialami Muhammad Jaya Kamarullah, warga Kalibaru yang kini sudah bermukim di Bodetabek sejak 40 tahun terakhir.

Baca Juga: Mengintip Kegiatan Warga di Sekitar Stadion JIS Jakarta Utara, Ternyata Ada yang Mengejutkan!

"Rasa penasaran saya soal wisata Kalibaru ini, sedikit terobati setelah kemarin berkunjung bersama-teman ke sini lagi (Kalibaru). Ternyata sudah laen," kata Jay, sapaan akrab Muhammad Jaya Kamarullah, Jumat 4 Maret 2022.

Kepada POSJAKUT, Jay bercerita balik lagi ke Kalibaru setelah diajak membezuk temannya yang sakit, ternyata Wisata Kalibaru sudah "berdandan" bak gadis ABG yang molek.

Jay juga baru sadar kalau wisata Kalibaru yang dimaksud itu, ternyata berada di pantai Kampung Semprotan, tempat masa kecil Jay yang sudah hampir 40 tahun dia tinggalkan.

"Dulu untuk atasi abrasi pantai karena ombak, dihalau dengan pembuatan curucut ratusan bambu tapi tidak bertahan lama," kata Jaya, wartawan senior ini yang pos liputannya sekarang di daerah Depok dan sekitarnya.

Baca Juga: FAKTA! Dulu Namanya Stadion BMW Era Gubernur Wiyogo, Kini Anies Baswedan 'Sulap' Jadi JIS Jakarta Utara

Kala itu, kata putera Ternate, Halmahera, Maluku ini, bila datang musim Barat ombak cukup besar, sehingga memporak-poranda rumah- rumah di pinggir pantai. 

Tapi sekarang, sudah dibuatkan Dam -- semacam tanggul yang berfungsi sebagai pemecah ombak -- di sepanjang pantai Kalibaru. 

Sehingga ombak tidak lagi merusak rumah-rumah. Dulu, banyak rumah panggung milik orang-orang Bugis. Sekarang tidak ada lagi. 

Baca Juga: Kramat Tunggak, Lokasi Prostitusi Legendaris di Jakarta Utara yang Sempat Mendunia, Kini Disulap Jadi.....

"Tempat ini banyak kenangan masa kecil bersama teman-teman berenang di laut pagi dan sore bila tidak musim barat," kata mantan wartawan harian Bisnis Indonesia ini.

Apalagi bila air pantainya surut, maka Jay bisa sampai ke tengah laut bermain bola plastik, main galaksin, bikin benteng-bentengan kecil dari pasir basah. Nanti benteng itu lenyap disapu air ombak dan mencari kejing -- sejenis kerang. 

Dulu di sana ada tempat penampungan ubur-ubur dan pangkalan pasir, tapi sekarang tidak ada lagi. 

Baca Juga: SOSOK! Sabri Saiman, 20 Tahun Pimpin PMI Jakarta Utara, dari Masih 'Kubangan' Hingga Masuk Rekor MURI

"Makasih teman-teman semuanya," kata Jay, yang mengaku sangat puas bisa bernostalgia ke dunia masa kecilnya di Kalibaru. 

Seingat POSJAKUT, Kalibaru selain dikenal daerah pantai dan tempat bermukim keluarga nelayan, juga ada dermaga perahu tempat tambat kapal motor (KM) melakukan bongkar muat. Selain ada Vihara dan tempat pembakaran mayat umat Budha.

Kalibaru juga Sunda Kelapa, merupakan pelabuhan kecil yang mengapit pelabuhan besar Tanjung Priok. 

Baca Juga: Prihatini (60) ASN Pensiun: Bersyukur Sudah Selesai Mengabdi Sebagai Guru di Jakarta Utara, Teruslah Belajar!

Baik Pelabuhan Kalibaru dan Sunda Kelapa, ikut memperlancar perekonomian Indonesia, terutama dalam arus pengiriman barang dalam angkutan laut yang dikelola oleh perusahaan pelayaran rakyat.

Kalibaru juga sudah berdiri Terminal Truk, dimana lahannya adalah sebagian milik warga yang dibebaskan. Dulunya dikenal bernama Tanah Merdeka.

Proses pembebasan lahannya di era 1980-an, sempat jadi kasus karena pembayaran ganti ruginya bermasalah. Akibatnya, oknum lurah bersama anggota panitia pembebasan lainnya mendekam di dalam penjara.

Baca Juga: Rijal Terpilih Sebagai Ketua PMI Jakarta Utara Periode 2022-2027, Pemilihan Berlangsung Seru!

Dulu belum dikenal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Para pejabat yang terbukti "maling uang rakyat", ditangani oleh penyidik dari instansi Kejaksaan.

Itulah sekilas Wisata Kalibaru (WK) di Jakarta Utara. Salah satu destinasi yang perlu dikunjungi.***

 

 

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini