Sejarah Rusia dan Ukraina: Dari Bangsa Kyivan Rus, Kekaisaran Rusia, Uni Soviet, Hingga Aneksasi Krimea

- 27 Februari 2022, 19:15 WIB
Bendera Rusia dan Ukraina
Bendera Rusia dan Ukraina /

POSJAKUT - Ukraina menempati tempat penting dalam sejarah Rusia. Secara historis, negara tersebut pernah menjadi bagian dari bangsa Kyivan Rus pada abad pertengahan bersama dengan Belarusia modern, yang diklaim menjadi peletak dasar negara mereka.

Faktor sejarah tersebut yang membuat Rusia kemudian merasa bahwa negaranya dan Ukraina merupakan satu kesatuan.

Kyiv, ibukota Ukraina modern, dahulu adalah kota penting pada abad ke-9 dan ke-10, sebelum akhirnya kekuatan ekonomi di wilayah tersebut bergeser ke timur. Ukraina modern dahulu merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia, terkecuali beberapa daerah di barat Ukraina.

Ketika revolusi tahun 1917 terjadi di Rusia, gerakan nasionalis di Ukraina berkembang pesat. Republik Sosialis Soviet Ukraina didirikan tak lama kemudian dan menjadi salah satu anggota pendiri Uni Soviet, meskipun organisasi itu kemudian didominasi oleh tetangganya yang jauh lebih besar, Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia.

Baca Juga: Berencana Produksi Film Dokumenter, Aktor Sean Penn Datang Langsung untuk Menyaksikan Situasi di Ukraina

Orang-orang Ukraina sangat menderita selama rezim Uni Soviet berkuasa, dengan kelaparan pada tahun 1932 hingga 1933 yang menewaskan jutaan orang dalam bencana yang disebabkan oleh kebijakan Moskow, ibukota Uni Soviet.

Kelaparan itu kemudian kini diklaim sebagai genosida oleh pemerintah Ukraina yang independen. Hal itu juga merupakan tempat terjadinya beberapa peristiwa kekerasan terburuk Perang Dunia II, ketika Nazi Jerman menduduki sebagian besar wilayah itu.

Ketika Uni Soviet runtuh, Ukraina memilih untuk menjadi negara merdeka dalam sebuah referendum pada tahun 1991. Ukraina juga menjadi negara demokrasi yang tidak sempurna kala itu.

Seperti tetangganya Rusia, Ukraina yang merdeka dan demokratis menderita melalui kesulitan ekonomi dan tingkat korupsi yang tinggi. Namun, ia memiliki beberapa kompleksitas dalam hubungannya dengan Moskow.

Ketegangan dengan Rusia kemudian membuat banyak orang di Ukraina mencari hubungan yang lebih dekat dengan Barat. Termasuk bagi sebagian orang yang secara aspirasional berminat untuk menjadi anggota NATO atau Uni Eropa.

Baca Juga: Invasi Rusia Ternyata Pernah Tayang sebagai Lelucon di Salah Satu Episode The Simpsons tahun 1998!

Pada awal 2000-an, presiden baru Rusia, Putin, memandang perkembangan ini dengan waspada dan menganggapnya sebagai ancaman. Ada populasi besar Rusia dan berbahasa Rusia di Ukraina, khususnya di timur negara dekat perbatasan.

Ketegangan meledak pada tahun 2014, ketika protes pro-Barat meletus di Kyiv yang berakhir dengan penggulingan Presiden Ukraina saat itu, Viktor Yanukovych, yang sangat dekat dengan Rusia dan anti-Barat.

Akibatnya, Rusia menginvasi dan mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina tak lama setelah itu, yang kini dikenal dengan peristiwa aneksasi Krimea. Sebuah langkah yang menurut Eropa dan Amerika Serikat ilegal.

Sejak 2014 juga telah terjadi konflik yang membara antara pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di republik rakyat yang dideklarasikan sendiri di Donetsk dan Luhansk, dua wilayah timur yang berbatasan dengan Rusia.***

Editor: Abdurrauf Said


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x