Ada Kemungkinan Rusia Memperluas Serangan ke Negara NATO, AS Ancam Berlakukan 'Pasal 5' Jika Itu Terjadi

- 25 Februari 2022, 22:00 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengaku khawatir akan keselamatan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, yang bersumpah akan tetap berada di Kyiv.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengaku khawatir akan keselamatan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, yang bersumpah akan tetap berada di Kyiv. /Alex Brandon/Pool via REUTERS

POSJAKUT - Beberapa hari sebelum Presiden Ukraina, Vladimir Putin, mengumumkan operasi militer di Ukraina, ia menghubungkan krisis saat ini secara langsung dengan tuntutan NATO Rusia, yang mencakup jaminan bahwa NATO berhenti memperluas ke Timur dan menarik kembali infrastrukturnya dari negara-negara Eropa Timur yang bergabung setelah Perang Dingin. Ia menuduh AS dan NATO mengabaikan tuntutan Rusia dan menyalahkan Barat atas krisis yang terjadi saat ini di Ukraina.

Dampak potensial dari konflik Ukraina pada kepentingan AS dianggap signifikan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri, yang mengatakan bahwa konflik ini "berisiko memburuknya hubungan AS-Rusia lebih lanjut dan eskalasi yang lebih besar jika Rusia memperluas kehadirannya di Ukraina atau ke negara-negara NATO."

"Saya pikir kita seharusnya tidak terpaku hanya pada Ukraina," Doug Lute, mantan duta besar AS untuk NATO, mengatakan lewat siaran ABC News Live setelah pidato Putin. "Ambisi (Putin) di luar itu pada dasarnya adalah memundurkan waktu 30 tahun dan membalikkan kemajuan yang dibuat di Eropa Barat, tentu saja Eropa Tengah dan Timur, dan jika mungkin, memutuskan hubungan antara Amerika Serikat dan sekutu Eropanya."

Baca Juga: Respon China Terhadap Invasi Ukraina: Dari Video Presiden Zelenskyy Viral Hingga Pedoman Berita Online

Apakah konflik melampaui Ukraina dan berdampak pada anggota NATO, yang dapat membuat organisasi tersebut menerapkan klausul pertahanan diri bersama atau dikenal sebagai Pasal 5 perjanjian NATO yang menyatakan bahwa "serangan bersenjata terhadap satu negara atau lebih di Eropa atau Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap mereka semua."

Jika satu sekutu diserang, yang lain akan merespons dengan tindakan yang diperlukan, termasuk angkatan bersenjata, "untuk memulihkan dan menjaga keamanan kawasan Atlantik Utara."

Pertama dan satu-satunya kesempatan NATO menggunakan Pasal 5 adalah sebagai tanggapan atas serangan teroris Osama Bin Laden pada 11 September 2001. Pada Kamis 24 Februari, Biden mengatakan AS dan sekutu NATO-nya "akan memenuhi komitmen Pasal 5 kami" jika perlu sebagai respons terhadap Agresi Rusia, meskipun mereka berusaha untuk meredakan konflik melalui peningkatan sanksi.

Baca Juga: China Menyalahkan Amerika Serikat Dengan Tuduhan Mengipasi Api Konflik Ukraina

"Jika (Putin) benar-benar menyerang negara-negara NATO, kami akan terlibat," kata Biden kepada wartawan. "Satu-satunya hal yang saya yakini adalah, jika kita tidak hentikan sekarang, ia akan menjadi berani. Jika kita tidak bergerak melawannya sekarang dengan sanksi yang signifikan ini, ia akan semakin berani."

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x