RENUNGAN: Kelalaian Karena Sibuk

- 25 Februari 2022, 09:30 WIB
Illustrasi sebuah masjid/Pixabay/Engin_Akyurt./
Illustrasi sebuah masjid/Pixabay/Engin_Akyurt./ /serangnews.pikiran-rakyat.com/

POSJAKUT -- Khalifah Abdurahman Nasir dalam membangun kota Zahra telah banyak membuang tenaga dan waktu. Akibatnya ia lupa shalat Jumat di masjid.

Masjid itu dipimpin seorang Qadhi dan Imam Al Munzir. Sebagai seorang ulama, Al Munzir akan berdosa apabila tetap membiarkan khalifahnya lalai akan kewajibannya.

Pada suatu Jumat kebetulan Abdurahman hadir. Ketika itu khotib dan imamnya Al Munzir. Khotib pun naik ke mimbar, mengawali khutbahnya dengan mensitir ayat Alquran:

“Ápakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main, dan kamu membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kamu kekal di dunia.”

“Dan apabila kamu menyiksa, kamu menyiksa sebagai orang-orang bengis dan kejam?”

-Baca Juga: JADWAL SHALAT: Untuk Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi

“Maka bertaqwalah kepada Allah SWT yang telah menganugrahkan kepadamu apa apa yang kamu ketahui. Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak (As Syura 128– 133).”

Kemudian disambung lagi dengan membacakan surah An Nisa 77: “Katakanlah. kesenangan di dunia ini hanya sebentar, dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa.”

Lebih jauh Ustadz Munzir mengupas pula tentang pemborosan dengan mengupas surat At Taubah 109:

“Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjid di atas dasar taqwa kepada Allah dengan keridhaannya itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh.”

“Lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.”.

-Baca Juga: HADITS SHAHIH: Amalan Istimewa Hari Jumat yang Penuh Berkah. Berikut Penjelasan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Para jamaah yang hadir saat itu semua menunduk khusuk, termasuk Khalifah Abdurahman sendiri. Khalifah menangis menyadari perbuatannya yang keliru.

Dia menyadari bahwa khutbah itu ditujukan kepada dirinya yang kini sedang membangun masjid dengan mempergunakan harta kekayaan negara, demi mewujudkan hawa nafsunya.

Khalifah Abdurahman menyampaikan persoalan itu kepada putranya, Hakam, yang langsung memberi komentar: “Mengapa ayah tidak memecat Al Munzir dari masjid Az Zahra itu?”

Dikomentari begitu, maka Abdurahman membentak: “Tidak, aku tidak akan memecat orang yang jujur dan baik seperti dia.”

“Biarlah Munzir tetap dalam jabatannya sebagai Qadhi dan Imam dimasjid Az Zahra itu.Sesungguhnya aku malu kepada Allah SWT untuk memecatnya.”

“ Bahkan mudah-mudahan Allah memberikan jalan bagiku untuk menebus sumpahku yang sudah terlanjur itu.”

“Orang seperti Munzir sangat tepat menjadi Imam dan Qadhi bagi kita semua untuk selamanya. Insha Allah kita akan memathuinya,” demikian ungkapan khalifah kepada anaknya.

-Baca Juga: TAUSYIAH : Masuk Surga dan Neraka Hanya Karena Seekor Lalat

Sejak saat itu, Khalifah Abdurahman tidak lagi shalat Jumat di masjid Az Zahra karena malu. Melainkan ia shalat Jumat dimasjid Qurthubah di belakang Imam Ahmad Matraf, sebagai hukuman atas dirinya.***

Sumber: Buku Renungan Orang Beriman, dihimpun oleh HRS.HADIKAMADJAJA, Yayasan Al Jumhuriyah, Jakarta, 1996.

 

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x