RENUNGAN: Kelalaian Karena Sibuk

- 25 Februari 2022, 09:30 WIB
Illustrasi sebuah masjid/Pixabay/Engin_Akyurt./
Illustrasi sebuah masjid/Pixabay/Engin_Akyurt./ /serangnews.pikiran-rakyat.com/

“Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjid di atas dasar taqwa kepada Allah dengan keridhaannya itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh.”

“Lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.”.

-Baca Juga: HADITS SHAHIH: Amalan Istimewa Hari Jumat yang Penuh Berkah. Berikut Penjelasan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Para jamaah yang hadir saat itu semua menunduk khusuk, termasuk Khalifah Abdurahman sendiri. Khalifah menangis menyadari perbuatannya yang keliru.

Dia menyadari bahwa khutbah itu ditujukan kepada dirinya yang kini sedang membangun masjid dengan mempergunakan harta kekayaan negara, demi mewujudkan hawa nafsunya.

Khalifah Abdurahman menyampaikan persoalan itu kepada putranya, Hakam, yang langsung memberi komentar: “Mengapa ayah tidak memecat Al Munzir dari masjid Az Zahra itu?”

Dikomentari begitu, maka Abdurahman membentak: “Tidak, aku tidak akan memecat orang yang jujur dan baik seperti dia.”

“Biarlah Munzir tetap dalam jabatannya sebagai Qadhi dan Imam dimasjid Az Zahra itu.Sesungguhnya aku malu kepada Allah SWT untuk memecatnya.”

“ Bahkan mudah-mudahan Allah memberikan jalan bagiku untuk menebus sumpahku yang sudah terlanjur itu.”

“Orang seperti Munzir sangat tepat menjadi Imam dan Qadhi bagi kita semua untuk selamanya. Insha Allah kita akan memathuinya,” demikian ungkapan khalifah kepada anaknya.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x