“Kejujuran tidak dapat diukur atau dinilai dengan jumlah uang. Saya akan berikan pada anak gadis itu ganjaran yang terbesar. Saya akan jadikan dia sebagai keluarga saya,” kata Umar.
Aslam terkejut mendengar keputusan Umar sedemikian itu. Dan memang ternyata Umar mengangkat gadis itu sebagai menantunya, karena Umar punya anak lelaki, Ashim, yang sudah pantas dikawinkan dan dijodohkan pada anak gadis yang jujur itu.***
Sumber: Buku Renungan Orang Beriman, Dihimpun HRS Hadikamadjaya, 1996, Yayasan Al Jumhuriyah, Jakarta.
Artikel Rekomendasi