Untuk Mengakhiri Kekerasan dan Gejolak di Desa Wadas, Ganjar Janji Cara Represif Tak Terjadi Lagi

- 12 Februari 2022, 12:30 WIB
Ketua PBNU 2015-221KH Imam Aziz
Ketua PBNU 2015-221KH Imam Aziz /NU Online/

POSJAKUT --- Untuk mengakhiri kekerasan dan gejolak di desa wadas, KH Imam Aziz menuntut Gubernur Jawa Tengah, membuka dialog dengan warga desa Wadas, dan meminta maaf secara langsung.

Untuk mengakhiri kekerasan dan gejolak di desa wadas itu, tokoh NU itu menyampaikan sejumlah rekomendasi. Rekomendasi  disampaikannya dalam pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Puri Gedeh, Semarang, Jumat 11 Februari 2022.

Untuk mengakhiri kekerasan dan gejolak di desa wadas itu, Ganjar menjelaskan tiga agenda pokok yang dibicarakan, yaitu ialah evaluasi teknis, evaluasi pendekatan, dan pemulihan kondisi warga.

-Baca Juga: Kekerasan dan Gejolak di Desa Wadas, PBNU Mendesak Ganjar minta Maaf Langsung dan Revisi IPL-nya

Untuk mengakhiri kekerasan dan gejolak di desa wadas itu, Ganjar menyadari betul, bahwa pertama, evaluasi teknis mesti segera dilakukan guna menyelesaikan persoalan yang masih ada. Termasuk cara pendekatan agar tidak terjadi kekerasan.

Evaluasi teknis yang dilakukan, kata dia, antara lain terkait isu lingkungan, isu penambangan, melibatkan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak) dan BPN sebagai institusi yang mengerjakan.

Kedua, cara-cara yang cenderung mengedepankan kekerasan dan represif tidak boleh lagi terjadi di Desa Wadas dan itu juga sudah disepakati oleh Polda Jawa Tengah.

Ketiga, memperbaiki kondisi psikologis warga di Wadas agar kembali guyub rukun, setelah informasi terjadinya perundungan di tengah-tengah warga yang pro dan kontra.

Untuk itu, Ganjar dalam waktu dekat juga akan kembali mengunjungi Desa Wadas guna berdialog dan membangun komunikasi yang lebih komprehensif dengan warga di sana.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini