Ada 656 Penghuni Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Polisi Selidiki Satu yang Tewas

- 31 Januari 2022, 07:45 WIB
Foto Kerangkeng Manusia di kediaman Bupati Langkat, yang oleh Komnas HAM disebut Ilegal.
Foto Kerangkeng Manusia di kediaman Bupati Langkat, yang oleh Komnas HAM disebut Ilegal. /pikiranrakyat.com/

POSJAKUT --  Lagi soal kerangkeng manusia di kediaman Bupati Langkat , disertai berbagai isu yang mengiringinya, seperti  kekerasan dan korban tewas. Polda Sumatera Utara telah menerjunkan tim khusus.

Polda menerjunkan tim khusus menyelidiki keberadaan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat non aktif, atas temuan Komnas HAM tentang kekerasan dan adanya  penghuni yang tewas.

Kapolda Sumut menambahkan terkait keberadaan kerangkangkeng manusia di rumah Bupati Langkat non aktif itu, akan mencari makam mereka yang tewas karena korban kekerasan.

Dia meminta waktu untuk mengungkap kasus ini . Hal yang paling utama adalah mencari siapa yang bertanggung jawab terkait  kerangkeng manusia,kekerasan dan korban tewas ini.

Baca Juga: Polda Aceh dan Bea Cukai, Gagalkan Peredaran Narkotika Jaringan Internasional Indonesia Malaysia

“Yang tadi disampaikan Komnas HAM – soal  kerangkeng manusia dan korban tewas -- dalam proses penyelidikan kita saat ini,” kata Panca.

“Kita mengumpulkan adanya dugaan kekerasan dalam proses orang yang sedang dititipkan,orang yang masuk, orang yang direhabilitasi.”

“ Ini sudah kita temukan, ini masih dalam proses pendalaman,” kata Kapolda Sumut, Irjen. Pol. Drs. R.Z. Panca Putra Simanjuntak, M.Si., Sabtu  29 Januari 2022.

“Ini dalam proses penyelidikan, berikan kepada kami waktu, untuk mengungkap ini secara utuh termasuk siapa yang bertanggung jawab.”

“ Tentu hal ini menjadi konsen bagi kita dalam rangka pengungkapan kasus ini,” lanjut Kapolda Sumut.

Lebih lanjut, Kapolda Sumut juga mengatakan dalam kasus ini sudah memeriksa sejumlah saksi. Ada sebanyak 30 saksi yang diperiksa. Mulai dari penghuni dan juga penjaga kerangkeng.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah