POSJAKUT – Meester adalah sebutan untuk daerah Jatinegara pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Daerah di tepi Kali Ciliwung yang sekarang menjadi Jatinegara tersebut oleh sebagian penduduknya masih disebut dengan Meester.
Nama Meester sendiri diambil dari nama seorang juragan kaya raya yang merupakan anak tokoh terkemuka dari Pulau Lontor bernama "Cornelis Senen". Pulau Lontor merupakan salah satu pulau di kepulauan Banda.
Cornelis Senen datang ke Batavia pada 1621 (beberapa tahun setelah JP Coen menguasai Batavia). Pada 1656 Cornelis Senen membeli kebun yang sangat luas di pinggiran Kali Ciliwung.
Baca Juga: Minyak Goreng Masih Tinggi, Belum Turun Banyak. Kemendag Bilang Ada Beberapa Hal Penyebabnya
Saking luasnya kebun milik Cornelis Senen, membuat warga sekitar Kali Ciliwung menyebutnya dengan tanah Meester Cornelis Senen, sehingga lama kelamaan daerah di tepi kali Ciliwung disebut dengan nama daerah Meester Cornelis, walaupun namanya adalah Jatinegara.
Disamping itu Cornelis Senen juga sempat menjadi guru agama Kristen dan terkenal dengan panggilan Meester Cornelis. Sebagai tuan tanah kaya raya Meester Cornelis sempat membentuk afdeeling (bagian tersendiri) dari Residentie Batavia.
Bener mau tahu kelanjutan kisah Meester Cornelis Senen? Yuk kita ikuti dan baca terus LANGGAM JAKARTA supaya pengetahuanmu seputar Jatinegara dan Bali Mester bertambah.
Dalam Ensiklopedia Jakarta disebutkan, antara 1905 dan 1936, Meester sudah kota mandiri yang kemudian digabung dengan Batavia. Daerah Meester Camelis kemudian juga dijadikan pusat pertahanan untuk mengganti benteng Batavia, juga didirikan Sekolah Arteri.
Artikel Rekomendasi